Perbedaan Hasil Belajar Siswa Kelas X TBSM Yang Diajar Menggunakan Model Pembelajaran Discovery Learning dan Inquiry Pada Mata Pelajaran Dasar-Dasar Teknik Otomotif di SMKS Imelda Medan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran Discovery Learning dan Inquiry pada mata Pelajaran Dasar-Dasar Teknik Otomotif Elemen Pemeliharaan Komponen Otomotif pada kelas 10 TBSM SMKS Imelda Medan. Penelitian ini menggunakan metode Kuasi Eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 10 TBSM SMKS
Imelda Medan yang berjumlah 60 orang dan sampel dalam penelitian ini ada 2 kelas yaitu kelas Eksperimen 1 dan kelas Eksperimen 2. Teknik pengumpulan data yang digunakan
untuk mengukur hasil belajar kognitif pada mata pelajaran Dasar-Dasar Teknik Otomotif berupa pilihan berganda dengan jumlah 30 soal dengan 5 alternatif pilihan. Kemudian
didapatkan nilai hasil belajar kelas yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Discovery learning dengan nilai paling rendah yaitu nilai 70 dan nilai paling tinggi adalah nilai 97 dengan rata rata 85, 41 dan kelas yang diajar dengan model Inquiry mendapatkan nilai paling rendah yaitu nilai 63 dan nilai paling tinggi yaitu nilai 90 dengan rata rata 77,23 dan tidak mencapai batas kriteria kelulusan minimal Teknik analisis data yang digunakan melalui uji normalitas dengan mengunakan liliefors dan uji homogenitas dengan menggunakan uji-F. Hasil analisis diperoleh nilai. Pada taraf signifikansi ∝ = 0.05 diperoleh harga ������ = 2.002. Dengan demikian diperoleh �ℎ����� > ������ = (3.706 > 2.002) sehingga �� diterima dan �0 ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar yang diajar menggunakan Model
Pembelajaran Discovery Learning dan Model Pembelajaran Inquiry pada Elemen Pemeliharaan Komponen Otomotif siswa kelas X TBSM SMKS Imelda Medan. Hasil belajar mata Pelajaran Dasar-Dasar Teknik Otomotif Elemen Pemeliharaan Komponen
Otomotif yang diajar menggunakan model Discovery Learning lebih tinggi secara signifikan dibandingkan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model Inquiry.