Studi Pengelolaan Bengkel Teknik Instalasi Tenaga Listrik Untuk Meningkatkan Pelayanan Praktik Bengkel Di SMK Swasta Teladan Medan

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mendeskripsikan proses pengelolaan bengkel TITL di SMK Swasta Teladan Medan ditinjau dari proses perencanaan, pengorgaisasian, pelaksanaan dan pengendalian, (2) Mendeskripsikan kestandaran ruang bengkel TITL di SMK Swasta Teladan Medan, (3) Mendeskripsikan kestandaran peralatan dan bahan praktik bengkel TITL di SMK Swasta Teladan Medan, (4) Mendeskripsikan pelayanan praktik di bengkel TITL dan
mendeskripsikan perawatan bengkel TITL di SMK Swasta Teladan Medan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan tiga metode pengumpulan data yaitu wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Wawancara dilakukan terhadap kepala sekolah, kepala jurusan, toolman dan seorang guru produktif. Langkah selanjutya setelah pengambilan data yaitu proses reduksi data, penyajian data dan pengambilan kesimpulan. Penelitian ini dilakukan di SMK Swasta Teladan Medan. Hasil penelitian diketahui bahwa proses pengelolaan bengkel TITL pada tahap perencanaan, pihak sekolah akan menyusun proses pembelajaran praktik yang disesuaikan dengan kurikulum, pada tahap pengorganisasian, yaitu membagi tugas dan tanggung jawab dari masing-masing anggota organisasi, pada tahap pelaksanaan yaitu melaksanakan tugas dan taggung jawab yang sudah dibuat
serta melakukan pengawasan, dan pada tahap pengendalian yaitu melakukan evaluasi terhadap proses pengelolaan bengkel yang sudah terjadi untuk dilakukan perbaikan. Pada ruangan bengkel TITL di SMK Swasta Teladan Medan, masih belum memadai atau belum sesuai dengan standar yang dibuat oleh pemerintah, sementara untuk kelengkapan peralatan dan bahan praktik di bengkel TITL SMK wasta Teladan Medan sudah sangat lengkap dan tergolong sangat baik. Pada pelayanan praktik
bengkel, pihak sekolah dan jurusan menyediakan sarana dan prasarana yang baik untuk menunjang pembelajaran praktik, menyediakan kartu peminjaman dan pengembalian alat dan bahan praktik, membuat peraturan penggunaan alat dan bahan pratik serta aturan penggunaan bengkel, dll serta melakukan perawatan terhadap alat dan baha praktk dengan meletakkan kembali peralatan ke tempat semula, membersihkan area bengkel sebelum dan sesudah melakukan praktik, serta
melakukan koordinasi terhadap kepala sekolah jika ada sarana dan prasarana yang membutuhkan perawatan.