PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN BATIK EKOPRINT DALAM MENINGKATKAN INDUSTRI DI KOTA MEDAN

Ampera, Dina and Nurhayati and Dewi, Eka Rahma and Anggraini, Yudhistira (2023) PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN BATIK EKOPRINT DALAM MENINGKATKAN INDUSTRI DI KOTA MEDAN. In: Seminar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat, Seminar dalam Jaringan LPPM Universitas Negeri Medan.

Full text not available from this repository.

Abstract

Eco-printing merupakan teknik pewarnaan tekstil masa kini, dengan teknik pewarnaan menggunakan
bahan-bahan alami seperti bunga, batang, daun dan akar yang tidak menghasilkan limbah yang
berbahaya bagi lingkungan. Pengembangan ilmu mewarnai teknik eco-print merupakan salah satu
alternatif penunjang ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia pendidikan dan dunia industri
fashion sehingga dapat menambah ilmu pengetahuan untuk menunjang kegiatan-kegiatan yang
berkaitan dengan pendidikan dan industri yang tetap berbayar. memperhatikan sisi ramah lingkungan.
Sesuai dengan namanya eco berasal dari kata eco-system (alam) dan print yang berarti pencetakan,
batik ini dibuat dengan bahan cetakan yang ada di alam yaitu daun-daunan. Objek yang dicetak di atas
kain menggunakan daun kersen, sedangkan daun yang dipilih harus yang masih muda, agar dapat
memancarkan warna. Proses pembuatan batik ecoprint ini dimulai dengan mengumpulkan dan
memilih daun yang akan menjadi motif pada kain. Daun yang sudah terkumpul kemudian direndam
dalam air cuka. Perendaman menggunakan air cuka daun dioleskan pada media kain jenis sutera.
Tujuannya agar warna dan pola terlihat saat selesai. Setelah direndam beberapa saat, daun tersebut
disusun membentuk pola di atas selembar kain yang dibentangkan di lantai.Pembuatan kain ecoprint
sangat sederhana dan mudah dilakukan karena tidak menggunakan lilin dan canting. Batik dibuat
dengan cara menenun kain polos sesuai dengan motif yang diinginkan, kemudian membuat malam
dan lilin, dan terakhir dicelup dengan warna. Walaupun secara sederhana hasil kain batik sama
indahnya dengan produk batik jawa, namun produk kain tersebut kalah dengan produk batik jawa. Hal
ini diindikasikan karena batik produksi Mei-Goom masih membeli bahan batik dari Pulau Jawa,
sehingga harga jualnya harus ditambah dengan harga pengiriman barang. Kain “eco-print” merupakan
karya seni yang memiliki nilai budaya dan ekonomi yang tinggi, namun masih minim pembuatnya.
Hal inilah yang menjadi faktor dalam memilih Mei_Goom dengan harapan mitra dapat mengetahui
keunikan teknik membatik Eco pint serta mampu mengatasi kesulitan-kesulitan yang biasa dialami
dalam pembuatan produk. Hal ini diperkuat dengan permasalahan mitra yaitu mitra belum memiliki
modul pelatihan batik eco print, mitra belum mampu menyusun desain hias pada kain batik eco print
dengan baik sehingga hasilnya kalah bersaing dipasaran dan mitra lainnya. Persoalannya warga
belajar membutuhkan materi baru yaitu bahan pembuatan eco-print pada kain batik, selain ramah
lingkungan juga mempunyai nilai jual yang tinggi. Banyaknya mitra Kegiatan Pengabdian Kepada
Masyarakat Dalam Membantu Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pelatihan Batik Eco-Print Dalam
Peningkatan Industri Di Kota Medan yaitu Mei_Goom Clothing Design dan bejar warga sekitar
industri, sehingga batik Eco-print dapat dikembangkan melalui pemberdayaan masyarakat

Item Type: Conference or Workshop Item (Paper)
Keywords: Kain Eco-Print, Pendamping Pemberdayaan Masyarakat, Mitra Mei_Goom
Subjects: H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor
H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD2321 Industry
H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD2321 Industry > HD2340 Small and medium-sized businesses, artisans, handicrafts, trades
H Social Sciences > HF Commerce
Divisions: Lembaga Penelitian
Depositing User: Mrs Catur Dedek Khadijah
Date Deposited: 27 Apr 2024 07:32
Last Modified: 27 Apr 2024 07:32
URI: https://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/55721

Actions (login required)

View Item
View Item