Evaluasi Pembelajaran Diera New Normal Pada Mata Pelajaran Dasar - Dasar Konstruksi Bangunan Kelas XI Program Keahlian Desain Pemodelan Dan Informasi Bangunan Di SMK Negeri 14 Medan

Kemendikbud mengeluarkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Covid. Sejak akhir Maret pembelajaran disekolah dilakukan secara daring atau biasa disebut dengan pembelajaran online. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan evaluasi pembelajaran dan hasil belajar pada saat pembelajaran saat pandemi dan diera new normal pada mata pelajaran dasar - dasar konstruksi bangunan kelas XI
program keahlian desain pemodelan dan informasi bangunan di SMK Negeri 14 Medan. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain kualitatif dengan pendekatan destriptif. Adapun teknik yang digunakan untuk pengumpulan data-data yang dibutuhkan adalah dengan metode wawancara,
observasi, dan dokumentasi.Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik analisis menurut Milles dan Huberman yaitu reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa (1) Hasil evaluasi pembelajaran dengan menggunakan metode blended lerning pada masa pandemi pada guru sudah mencapai tujuan pembelajaran hal ini dibuktikan
pada hasil presentase indikator Perencanaan pembelajaran Blended Learning sudah tercapai 100%, pelaksanaan pembelajaran Blended Learning sudah tercapai 85,71% dan penilaian proses dan hasil belajar sudah tercapai 100%. (2) Hasil evaluasi pembelajaran pada era new normal pada guru berbeda hasil presentase diindikator Perencanaan pembelajaran yang hanya tercapainya tujuan pembelajaran yakni 33,33% dibandingkan dengan hasil presentase pembelajaran menggunakan metode Blended Learning
yang mencapai tujuan 100%, pelaksanaan pembelajaran new normal sudah tercapai 85,71% dan penilaian proses dan hasil belajar sudah tercapai 100%. (3) Efektivitas pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar siswa saat pandemi menggunakan pembelajaran Blended Learning terdapat beberapa siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) yakni sebanyak 15 orang dengan presentase 48,38 % sedangkan siswa saat setelah pasca pandemi seingga pembelajaran luring diimplementasikan kembali sebanyak 5 orang siswa dengan presentase 16,12%
yang mendapatkan nilai di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) hal ini menunjukkan bahwa penurunan presentase hasil belajar siswa yang dibawah KKM. Dari hasil belajar siswa pembelajaran luring dianggap lebih efektif
dibandingkan pembelajaran daring.