Analisis Aktivitas Antioksidan dan Mutu pada Teh Herbal Daun Keji Beling (Strobilanthes crisus BI)

Teh merupakan salah satu minuman yang sering dikonsumsi oleh
masyarakat Indonesia maupun masyarakat di seluruh dunia. Teh herbal adalah
produk minuman yang memiliki banyak khasiat herbal untuk kesehatan tubuh.
Salah satu tanaman yang dapat dijadikan sebagai teh adalah tanaman keji beling.
Daun keji beling memiliki banyak manfaat bagi kesehatan sehingga ekstrak dari
daun keji beling telah digunakan sejak lama oleh masyarakat sebagai obat yang
dapat mengobati kanker, batu ginjal, asma, tumor, wasir, sembelit, kencing manis,
dan diare. Daun keji beling memiliki kandungan zat kimia berupa kalium,
natrium, kalsium, alkanoid, saponin, flavonoid, dan polifenol. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui suhu pengeringan teh herbal daun keji beling yang
disukai panelis serta kandungan gizi (kalium, kadar abu, dan kadar air),
kandungan fitokimia (polifenol), dan kadar aktivitas antioksidan.
Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental dengan
menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan faktor tunggal
yaitu suhu pengeringan daun keji beling yang dilakukan dengan 4 perlakuan yaitu
P1 = 35°C, P2 = 45°C, P3 = 55°C, dan P4 = 65°C yang dikeringkan masing�masing selama 150 menit dengan menggunakan dehidrator. Uji organoletik
digunakan di laboratorium organoletik Universitas Negeri Medan, sedangkan
untuk analisis zat gizi dan analisis aktivitas antioksidan dilakukan di laboratorium
Balai Standarisasi dan Pelayanan Jasa Industri (BSPJI) Medan dan Politeknik
Teknologi Kimia dan Industri (PTKI). Uji organoleptik berupa uji hedonik dan uji
mutu hedonik dilakukan dengan menggunakan panelis semi terlatih yang
berjumlah 25 orang. Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan metode uji
kruskal wallis dengan uji lanjutan mann-whitney. Penentuan teh herbal terbaik
dipilih berdasarkan nilai rata-rata tertinggi untuk setiap parameter. Analisis
kalium menggunakan metode AAS, kemudian untuk analisis kadar abu, kadar abu
larut dalam air, kadar abu tak larut asam, kealkalian abu, kadar air, dan serat kasar
mengacu pada SNI 01-2891-1992. Analisis kadar ekstrak dalam air dan polifenol
mengacu pada SNI 3836-2013. Analisis aktivitas antioksidan menggunakan
metode DPPH.
Berdasarkan hasil penelitian perlakuan terpilih adalah P3 dengan suhu
pengeringan 55°C. Kandungan gizi pada teh herbal daun keji beling dengan
perlakuan suhu pengeringan 55°C yaitu kadar kalium (21,8 mg/100 g).
Kandungan lainnya yaitu kadar air (12%), kadar ekstrak dalam air (2,92%), kadar
abu (14,8%), kadar abu larut dalam air (0,37%), kadar abu tak larut asam (0,32%),
alkalinitas abu (63,1 ml NaOH/100 g), dan serat kasar (34,6%). Kadar fitokimia
yaitu polifenol sebesar (7,67%). Nilai aktivitas antioksidan berdasarkan nilai IC50
yaitu 106,3570 ppm.