Biografi Madong Lubis sebagai Ahli dan Pendidik Bahasa Indonesia (1890-1959).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui riwayat hidup Madong Lubis, peranan Madong Lubis sebagai ahli dan pendidik Bahasa Indonesia , dan dalam pers, serta karya Madong Lubis. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah dengan empat tahapan yaitu, Heuristik, Verifikasi, Interpretasi, dan Historiografi. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa, Madong Lubis lahir pada tahun 1890 di Tano Bato tepatnya di Mandailing Natal dan meninggal tahun 1959. Masa
kecilnya suka bergelud di bidang seni. Madong Lubis pernah bersekolah di Bukittinggi yang membuatnya semakin mengenal seni suara dan bekerja di berbagai tempat seperti, Medan, Langsa, dan Pematang Siantar untuk menjadi anggota dewan dan penilik serta guru sekolah. Beliau meninggal pada tahun 1959
karena sakit darah tinggi yang di deritanya. Beliau dikenal di Medan terbukti namanya pun di abadikan sebagai nama salah satu jalan di Kota Medan. Banyak buku dan majalah yang ia tulis yang memuat pengajaran Bahasa Indonesia. Salah
satu bukunya yang membawa ia dikenal di seluruh Indonesia ialah berjudul “Paramasastera”, yang digunakan oleh Kementerian Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan kemudian disebarkan ke seluruh Indonesia untuk pengajaran Bahasa Indonesia di sekolah-sekolah. Buku ciptaan Madong Lubis yang lain yaitu, Keindahan Bahasa Indonesia tahun 1948 dan Taman Kesuma 1927. Selain menulis beberapa buku, beliau juga menulis kritikan di berbagai majalah dan koran, kritikan tersebut beliau mulai dari penerapan Bahasa Indonesia untuk
semua kalangan di Indonesia maupun sampai keritikan penggunaan nama jalan di Kota Medan yang menggunakan Bahasa Belanda, nama hewan, dan penerapan nama “sei” yang di defenisikan sebagai sungai yang membuat Madong Lubis merasa tidak benar. Madong Lubis cukup multitalenta , karena disamping itu semua beliau juga ternyata menulis beberapa karya seni dan sastera. Adapun hasil ciptaan dan gubahan beliau yaitu, Lagu Petik Rambutan, Mariam Tomong, Lompat Si Katak Lompat, beberapa puisi, pantun, serta syair.