ETNOBOTANI UPACARA ADAT MONDING (KEMATIAN) SUKU BATAK TOBA DI KECAMATAN PORSEA KABUPATEN TOBA

Penelitian ini bertujuan untuk mendokumentsikan pengetahuan lokal (cosmos), sistem kepercayaan (corpus), praktek pemanfaatan (praxis), dan mengetahui nilai penting budaya (Index Cultural Significance) tumbuhan yang dimanfaatkan dalam upacara adat monding (kematian) Suku Batak Toba Di
Kecamatan Porsea Kabupaten Toba. Lokasi penelitian dilakukan di 3 Desa yaitu Patane I, Patane II, dan Simpang Siguragura, Kecamatan Porsea Kabupaten Toba. Metode penelitian bersifat kualitatif dan kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan
melalui wawancara semi terstruktur, observasi partisipatif, focus group discussion (FGD), dokumentasi dan identifkasi tumbuhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tumbuhan yang digunakan dalam upacara adat monding (kematian) Suku Batak Toba berjumlah 13 spesies yang mencakup 9 famili tumbuhan. Famili yang banyak digunakan berasal dari famili Poaceae sebanyak 3 spesies. Organ daun merupakan organ tumbuhan yang banyak digunakan dengan persentase 43,47%. Tumbuhan-tumbuhan yang digunakan dalam upacara adat monding (kematian) dibudidayakan oleh masyarakat dengan persentase 71,42%.
Nilai penting budaya pada penelitian ini terbagi atas tiga kategori yaitu kategori sangat tinggi, rendah dan sangat rendah. Nilai sangat tinggi terdiri dari 10 spesies
dengan nilai 100, nilai rendah terdiri dari 2 spesies dengan nilai 9 dan 15, dan golongan sangat rendah terdiri dari 1 spesies dengan nilai 2.