STUDI KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN PAKU (PTERIDOPHYTA) DI HUTAN SITINDUASU AEK NAULIKABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN SUMATERA UTARA

Keanekaragaman adalah gabungan antara jumlah spesies dan jumlah individu masing-masing spesies dalam satu komunitas. Tumbuhan paku (Pteridophyta) merupakan salah satu divisi tumbuhan Cryptogamae yang memiliki pola penyebaran yang cukup luas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan paku (Pteridophyta), indeks keanekaragaman komunitas tumbuhan paku (Pteridophyta), kerapatan jenis-jenis tumbuhan paku dan kondisi faktor-faktor abiotik
habitat tumbuhan paku di Hutan Sitinduasu Aek Nauli Kecamatan Pollung Humbang Hasundutan. Pengamatan Tumbuhan Paku digunakan dengan menggunakan plot dengan penentuan plot tumbuhan paku dilakukan dengan metode purposive sampling. Analisis data secara kualitatif dan kuantitatif. Dari hasil identifikasi ditemukan 15 jenis tumbuhan paku yaitu Woodwardia aerolata, Polystichum munitum, Pecluma plumula, Adiantum latifolium, Histiopteris incisa, Arachniodes
insularis, Pteridium aquilinum, Glechenia lineralis, Asplenium nidus, Drymoglossum piloselloides, Selaginella intermedia, Helminthostachys zeylanica, Elaphoglossum
burchelli, Davallia trichomanoides dan Stechlocaena palustris yang mencakup kedalam 10 famili. Nilai indeks keanekaragaman tumbuhan paku = 2,503139 kategori sedang menurut kriteria Shannon-Weiner karena nilainya 1<H’<3.
Kerapatan relatif tumbuhan paku tertinggi terdapat pada spesies Selaginella intermedia (23,64%) sedangkan kerapatan relatif rendah terdapat pada tumbuhan paku Drymoglossum piloselloides (2,07%).