Pengelolaan Objek Wisata Sejarah Batu Kursi Persidangan DI Huta Siallagan Berbasis Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif (2009-2021)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang Batu Kursi Persidangan di Huta Siallagan hingga menjadi objek wisata sejarah, potensi dan daya tarik, serta
pengelolaan objek wisata sejarah Batu Kursi Persidangan berbasis pariwisata dan ekonomi kreatif 2009-2021. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode penelitian lapangan, dan library research, dengan observasi langsung ke lapangan dan wawancara bersama imforman, yang didukung hasil kajian literatur. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui latar belakang Batu Kursi
Persidangan di Huta Siallagan berawal dari sejarah Huta Siallagan oleh Raja Lagan yang membentuk kerajaan atau pemerintahan adat di wilayah Siallagan, dan berlangsung hingga kepada Raja Hendrik. Oleh karena masyarakat Batak memiliki budaya bermusyawarah, sehingga Raja Hendrik membangun sebuah wadah musyawarah berbentuk kursi batu dan meja batu yang diberi nama Batu Kursi Persidangan. Ketika sistem pemerintahan adat tidak berlangsung lagi di Huta
Siallagan, maka Batu Kursi Persidangan dibuka menjadi objek wisata. Potensi yang terdapat di Huta Siallagan ialah potensi geografi, perkampungan kuno Batak, memiliki rumah khas Batak, terdapatnya peninggalan sejarah Batu Kursi
Persidangan. Potensi kemudian dimanfaatkan menjadi objek wisata yang memiliki daya tarik wisata berdasarkan ekonomi kreatif, dengan diciptakannya penuturuan legenda Batu Kursi Persidangan, pegadaan festival, atraksi menari bersama sigalegale, penyediaan aksesbilitas yang sangat mudah dijangkau, akomodasi yang lengkap di sekitar objek wisata, serta fasilitas pelayanan pariwisata yang sangat baik, karya seni ukir yang memiliki nilai seni, serta penyediaan pasar souvenir yang tertata rapi. Pengelolaan objek wisata Batu Kursi Persidangan di Huta Siallagan sejak tahun 2009-2021 telah berbasis pariwisata dan ekonomi kreatif, dengan
pengembangan unsur pariwisata, dan penerapan ekonomi kreatif pada tahun 2009-2015, dan berlanjut dengan penyempurnaan unsur pariwisata dan pengembagan ekonomi kreatif pada tahun 2016-2021, dan pengelolaan Batu Kursi Persidangan di
Huta Siallagan melibatkan berbagai stakeholder yaitu pemilik Huta Siallagan, pemandu wisata, Pemerintah Desa dan Dinas Pariwisata Kabupaten Samosir serta masyarakat.