LAPORAN AKHIR PENELITIAN MANDIRI PENYISIHAN BAHAN ORGANIK DAN NUTRIEN DENGAN PENAMBAHAN MATERIAL PENUNJANG BUATAN PADA SUNGAI CIKAPAYANG, BALAI KOTA BANDUNG

Prayogo, Wisnu and Mulyana, Rachmat and Batubara, Agung Setia (2021) LAPORAN AKHIR PENELITIAN MANDIRI PENYISIHAN BAHAN ORGANIK DAN NUTRIEN DENGAN PENAMBAHAN MATERIAL PENUNJANG BUATAN PADA SUNGAI CIKAPAYANG, BALAI KOTA BANDUNG. Project Report. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNIMED, Universitas Negeri Medan.

Full text not available from this repository.

Abstract

Sembilan puluh persen masyarakat membuang limbah cair domestik yang dihasilkan
langsung ke badan air tanpa adanya upaya pengolahan. Selain itu, tidak berfungsinya
IPAL komunal, rendahnya standarisasi IPAL pabrikasi mengakibatkan outlet IPAL
seringkali tidak memenuhi baku mutu air yang dipersyaratkan. Kondisi ini membuat
makin parahnya pencemaran badan air akibat limbah cair domestik. Untuk mengatasi hal
ini, pendekatan pengelolaan badan air dilakukan dengan cara mereduksi polutan melalui
penambahan material penunjang buatan di badan air. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui kemampuan material penunjang buatan dalam menyisihkan bahan organik
dan nutrien, status mutu Sungai Cikapayang sebelum dan sesudah ditambahkan material
penunjang buatan, serta model kinetika penyisihan yang paling sesuai yang
menggambarkan proses penyisihan bahan organik dan nutrien oleh material penunjang
buatan pada Sungai Cikapayang. Material yang digunakan adalah mineral wool dengan
dua tipe dan ukuran berbeda, berupa blok (ukuran penuh) dan kubus (5x5x5 cm). Dimensi
kurungan material adalah 180x30x120 cm untuk segmen 2, 125x30x80 cm untuk segmen
4, 350x15x100 cm untuk segmen 8, dan 325x15x100 cm untuk segmen 9. Pengambilan
sampel dilakukan secara grab sampling pada musim kemarau dan penghujan. Setelah
melewati material penunjang buatan, konsentrasi rata-rata parameter pencemar yang
diamati mengalami penurunan. Rata-rata efisiensi penyisihan oleh material penunjang
buatan adalah 52% COD, 31% TP, dan 39% NTK. Material tipe II ukuran kubus
menghasilkan efisiensi penyisihan terbaik di antara variasi material lainnya. Rata-rata
status mutu Sungai Cikapayang menjadi lebih baik setelah ditambahkan material
penunjang buatan. Kemampuan material untuk menyisihkan bahan organik dan nutrien
di badan air mengalami peningkatan ketika musim kemarau. Efisiensi penyisihan
meningkat seiring konsentrasi paramater pencemar di badan air meningkat. Kinetika
penyisihan cenderung pada orde satu untuk parameter COD dan TP, sedangkan orde dua
untuk NTK. Berdasarkan hasil ini, maka mineral wool sebagai material penunjang buatan
dapat menyisihkan bahan organik dan nutrien dan memperbaiki kualitas badan air.

Item Type: Monograph (Project Report)
Keywords: Sungai Cikapayang, material penunjang buatan, bahan organik, dan nutrien.
Subjects: L Education > LB Theory and practice of education
Q Science > QE Geology > QE351 Mineralogy
Divisions: Fakultas Teknik > Pendidikan Teknik Bangunan
Depositing User: Mrs Yuni Chairani
Date Deposited: 22 Jun 2023 02:00
Last Modified: 22 Jun 2023 02:00
URI: https://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/53203

Actions (login required)

View Item
View Item