LAPORAN AKHIR PENELITIAN TERAPAN UJI EFEKTIFITAS DAN EFESIENSI BIOFILTER DARI COCOPEAT UNTUK PENGOLAHAN LIMBAH CAIR DOMESTIK DENGAN MODEL CONTINUOUS COLOUMN REACTOR

Pembuangan limbah cair domestik menyebabkan tingkat pencemaran lingkungan
menjadi semakin parah, seperti yang terjadi pada sungai dan badan air lainnya di
perkotaan. Padahal di sisi lain, Indonesia memiliki kelimpahan material alam berupa
cocofiber yang bisa dimanfaatkan sebagai media filter air limbah. Penelitian ini bertujuan
untuk menginvestigasi ketebalan cocofiber dan HRT air limbah terhadap penurunan
parameter fisikokimia pada skala laboratorium. Penelitian ini menggunakan limbah cair
domestik asli yang diambil dari berbagai drainase di Kota Medan, Indonesia. Cocofiber
diujicobakan dalam continuous coloumn reactor dengan diameter 26 cm dan panjang 100
cm. Parameter fisikokimia yang diamati adalah nilai kekeruhan, TSS, pH, dan BOD pada
setiap variasi ketebalan media (20, 40, 60, 80, dan 100 cm) dan HRT (1, 2, 3, 6, 12, 18,
24, 48, dan 72 jam). Hasil penelitian ini diketahui bahwa cocofiber dapat menurunkan
semua parameter kualitas air yang diamati hingga konsentrasi effluent di operasi waktu
ke 72 jam pada ketebalan media 100 cm mencapai konsentrasi di bawah batas maksimum
yang ditentukan dalam regulasi. Efisiensi penyisihan kekeruhan mencapai 71%, TSS
79%, pH 10%, dan BOD 82%. Continuous colomn reactor dapat meningkatkan
kemampuan cocofiber dalam menyisihkan polutan yang dibuktikan dengan hasil uji
SEM. Hasil uji ini memperlihatkan morfologi cocofiber pada ketebalan 100 cm yang
dikontakan dengan air limbah selama 72 jam dipenuhi oleh sludge partikulat terjadi
perubahan warna benang-benang lakunar menjadi lebih gelap. Cocofiber dapat menjadi
pilihan tepat untuk mengolah limbah cair domestik karena kesediannya di alam yang
melimpah, harganya yang relatif terjangkau, dan kemampuan utamanya mampu
menurunkan konsentrasi pada batas nilai yang lebih aman.