Saragih, Osi Karina and Baiduri, Ratih and Emilia, Esi (2019) Kuasa Tubuh Terhadap Seksualitas Reproduksi Pada Keluarga Nelayan Di Dusun Bagan Desa Percut Sei Tuan. Jurnal Antropologi Sumatera, 17 (1). pp. 30-42. ISSN 2597-3878
Full text not available from this repository.Abstract
Budaya patriarki yang mendominasi pada keluarga nelayan menyebabkan kontrol patriarki terhadap seksualitas
perempuan, menjadikan mereka tidak lagi memiliki otoritas atas tubuhnya sendiri. Kultur yang dibangun
dengan kontrol atas seksualitas perempuan mengancam eksistensi perempuan yang dianggap sebagai liyan,
sehingga menjadi akar masalah ketidakadilan gender pada keluarga tersebut. Kondisi ini menyebabkan
perempuan tidak mempunyai kuasa atas tubuhnya sendiri dan timbulnya anggapan urusan biologis reproduksi
merupakan urusan dan tanggung jawab perempuan namun, apabila kesetaraan gender berlaku didalam sebuah
keluarga melalui komunikasi, kerjasama dan kesepakatan maka relasi yang terjalin antara suami dan istri
berjalan dengan baik sehingga memungkinkan perempuan memiliki kontrol atas tubuhnya sendiri. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui Kuasa Tubuh Terhadap Seksualitas Reproduksi Pada keluarga Nelayan Di
Dusun Bagan Desa Percut Sei Tuan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan
etnografi. Pengumpulan data melalui wawancara secara langsung dan observasi secara langsung dengan
masyarakat di Dusun Bagan Desa Percut Sei Tuan. Hasil dalam penelitian ini yaitu: Pola relasi gender pada
keluarga nelayan ada yang bersifart asimetris (tidak seimbang) dan ada pula yang seimbang. Hal ini bisa
terlihat dari aktivitas yang dilakukan oleh suami maupun istri. Mengenai kajian kuasa tubuh terhadap
seksualitas reproduksi, terdapat relasi kerja sama yang menyatarakan hak kuasa seks suami maupun istri.
Kesetaraan tersebut meliputi hak memutuskan kapan dan bagaimana memilih alat kontrasepsi, hak bebas dari
paksaan pihak lain terhadap seksualitas, hak kesehatan seksualitas. Untuk mencapai kesetaraan tersebut didapat
melalui komunikasi, kerjasama dan kesepakatan. Sehingga perempuan memiliki kontrol atas tubuhnya sendiri.
Namun ada pula keluarga yang kuasa tubuh terhadap seksualitas reproduksi terjadi melalui praktik budaya
patriarki yang mengakibatkan seksualitas reproduksi perempuan diletakkan pada posisi inferior dan
terdiskriminasi.
Item Type: | Article |
---|---|
Keywords: | Seksualitas Reproduksi, Kuasa Tubuh, Gender |
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Antropologi |
Depositing User: | Mrs Yuni Chairani |
Date Deposited: | 14 Jun 2023 02:15 |
Last Modified: | 14 Jun 2023 02:15 |
URI: | https://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/52845 |