PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Perspektif Moral dan Karakter

Pendidikan Kewarganegaraan yang dalam Bahasa
Inggris dikenal dengan istilah Civic Education atau
Citizenship Education, pada hakikatnya merupakan
program pendidikan yang memfokuskan pada
pembentukan warga negara untuk dapat memahami dan
melaksanakan hak-hak dan kewajiban secara cerdas,
terampil, dan berkarakter sehingga menjadi warga
negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara.
Menilik hakikat Pendidikan Kewarganegaraan di
atas, defenisi Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia
dapat diartikan sebagai program pendidikan yang
mencakup ke dalam beberapa dimensi. Menurut Cholisin
(2000), Pendidikan Kewarganegaraan dinyatakan
sebagai pendidikan politik yang fokus materinya adalah
peran warga negara dalam kehidupan bernegara yang
kesemuanya itu diproses dalam rangka untuk membina
peranan warga negara sesuai dengan ketentuan
Pancasila dan UUD 1945 agar menjadi warga negara yang
dapat diandalkan oleh bangsa dan negara. Ditambahkan
oleh Somantri (2001), Pendidikan Kewarganegaraan
didefenisikan sebagai program pendidikan yang
berintikan demokrasi politik yang diperluas dengan
sumber-sumber pengetahuan lainnya guna melatih
peserta didik untuk dapat berfikir kritis, analitis,
bersikap dan bertindak demokratis dalam
mempersiapkan hidup demokrasi yang berdasar Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945. Dua pengertian ini,
menempatkan Pendidikan Kewarganegaraan sebagai
program pendidikan pada dimensi politik atau
demokrasi politik. Sedangkan Sapriya (2012), lebih
menempatkan pengertian Pendidikan Kewarganegaraan
sebagai program pendidikan karakter dan moral.
Sebagaimana dinyatakan, Pendidikan Kewarganegaraan
merupakan program pendidikan untuk membangun
karakter warga negara dengan tujuan akhir agar ia
menjadi warga negara yang cerdas dan baik (to be smart
and good citizens).