LAPORAN AKHIR PENELITIAN DASAR ANALISIS KUALITAS HIDUP MASYARAKAT KOTA MEDAN SEMASA PHYSICAL DISTANCING AKIBAT PANDEMI GLOBAL COVID-19

COVID-19 yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China, telah menyebar secara dramatis ke seluruh penjuru dunia. Bahkan, World Health Organization (WHO) telah mendeklarasikannya sebagai Pademi Global. Dengan ketidakadaan vaksin, WHO menghimbau langkah-langkah penghindaran dengan physical distancing agar dapat menghambat laju infeksi virus dan memutus rantai penularan. Situasi ini dapat mengakibatkan masyarakat mengalami bencana kronis. Bencana Kronis yang dimaksud adalah penurunan kualitas hidup secara bertahap pada masyarakat yang terkena dampak bencana dan pengaruhnya terhadap struktur sosial dan kesehatan keseluruhan anggota masyarakat. Apabila dibiarkan, penurunan kualitas hidup dapat merusak kesehatan mental masyarakat, yang dampaknya bisa lebih parah dari wabah virus itu sendiri. Karenanya, perlu untuk dikaji bagaimana kualitas hidup masyarakat khususnya Kota Medan dalam menghadapi COVID-19. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengetahui kondisi kapasitas fisik masyarakat Kota Medan semasa Physical Distancing; 2) Mengetahui kondisi psikologis masyarakat Kota Medan semasa Physical Distancing; 3) Mengetahui tingkat independensi masyarakat Kota Medan semasa Physical Distancing; 4) Mengetahui kondisi hubungan sosial masyarakat Kota Medan semasa Physical Distancing; 5) Mengetahui kondisi lingkungan sosial ekonomi masyarakat Kota Medan semasa Physical Distancing; 6) Mengetahui kondisi spiritualitas masyarakat Kota Medan semasa Physical Distancing. Data akan dikumpulkan dengan memanfaatkan kuisioner elektronik dan memberdayakan mahasiswa dan komunitas sebagai enumerator pengumpul data dengan menggunakan teknik simple random sampling pada populasi. Data yang terkumpul akan dianalisis dengan ststistik derkriptif, ANOVA, Kruskall Wallis, dan korelasi Rank Spearman. Pengukuran kualitas hidup pada penelitian ini mengacu pada framework WHO (2012). Penelitian ini berhasil mengumpulkan 370 respon. Dari enam domain penentu quality of life, spiritual belief ditemukan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kualitas hidup. Sementara itu, Phsycal, Phsycological, Level of Independence, Social Relationship, Environment ditemukan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas hidup. Studi ini merekomendasikan agar pengambil kebijakan secara khusus dapat mengelola konsudifitas lingkungan dan kondisi psycological masyarakat dalam hal pengendalian kualitas hidup masyarakat semasa pandemic covid-19.