TRANSFORMASI PENDIDIKAN KEJURUAN MENGHADAPI ERA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (APA, MENGAPA, DAN BAGAIMANA)

Pendidikan vokasi dikonstruksi atas komponen konteks, input, proses, produk, dan outcome. Keberadaan komponen ini menunjukkan bahwa dalam pembangunan pendidikan vokasi jangan dipandang semata-mata sebagai suatu gejala persediaan (supply phenomena) dimana persoalan-persoalannya hanya terpusat pada bagaimana menghasilkan lulusan sebanyak-banyaknya dan bagaimana meningkatkan mutu pendidikan, tetapi pendidikan kejuruan juga harus dipandang sebagai satu kesatuan dengan perubahan lingkungan pasar kerja (demand driven). Datangnya kesepakatan Asean Economic Community 2015 (MEA), yang memimpikan terwujudnya pasar dan produksi tunggal, mendorong terjadinya free movement of good, service, investment, skilled labour, and free flow of capital. Globalisasi ini mengakibatkan perkembangan teknologi begitu cepat dan orientasi berbagai organsasi nasional maupun internasional meluas, mengakibatkan tuntutan terhadap tenaga kerja telah berubah. Kondisi konteks ini mau tidak mau harus disikapi oleh pendidikan kejuruan dalam mendesain dan melaksanakan program pendidikan sehingga sepadan (match) dengan perkembangan layanan (service) dan percepatan perkembangan teknologi. Dengan kata lain pendidikan kejuruan harus menata kembali sifat, bentuk, fungsi dan paradigman dirinya (melakukan transformasi).