ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KOMPUTASI MATEMATIS SISWA DALAM PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) tingkat kemampuan berpikir komputasi matematis siswa setelah pelaksanaan model pembelajaran problem based learning (PBL); (2) kesulitan siswa dalam menyelesaikan tes kemampuan berpikir komputasi matematis siswa setelah pelaksanaan model pembelajaran problem based learning (PBL). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 4 Tebing Tinggi kelas VIII-5 yang berjumlah 42 orang, kemudian diangkat subjek wawancara berdasarkan kategori kemampuan berpikir komputasi matematis dan pola jawaban yang dominan pada setiap kategori. Adapun hasil penelitan sebagai berikut: (1) Tingkat Kemampuan berpikir komputasi matematis siswa pada materi pola bilangan setelah diterapkan model problem based learning (PBL) pada 42 orang siswa, terdapat 10 orang siswa memiliki kemampuan berpikir komputasi matematis kategori tinggi, 23 siswa dengan kategori sedang dan 9 orang siswa dengan kategori rendah. Untuk setiap indikator, siswa memiliki rata- rata penilaian indikator dekomposisi kategori sedang, indikator pengenalan pola kategori sedang, algoritma kategori sedang dan abstraksi dan generalisasi dengan kategori rendah. (2) Kesulitan siswa dalam menyelesaikan tes kemampuan berpikir komputasi matematis siswa dengan tingkat kemampuan berpikir komputasi matematis tinggi tidak mengalami kesulitan pada keempat indikator kemampuan berpikir komputasi matematis siswa. Siswa dengan tingkat kemampuan berpikir komputasi matematis sedang mengalami kesulitan pada indikator algoritma dan generalisasi. Siswa dengan tingkat kemampuan berpikir komputasi matematis rendah mengalami kesulitan dalam menentukan solusi yang tepat suatu masalah barisan aritmatika dan barisan geometri, kemudian siswa tidak dapat menyebutkan langkah-langkah yang digunakan untuk menyusun suatu penyelesaian dari permasalahan barisan aritmatika dan barisan geometri yang diberikan dan tidak mampu menarik kesimpulan dari suatu penyelesaian masalah soal barisan aritmatika dan barisan geometri secara tepat. Siswa mengalami 3 kriteria kesulitan yakni kriteria prinsip, prosedur dan konsep.