ANALISIS SISA MATERIAL (WASTE) SEBAGAI REALISASI KONSTRUKSI HIJAU(GREENCONSTRUCTIONS)PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PEMERINTAH DELI SERDANG

Material memegang peran penting dalam menentukan biaya suatu proyek konstruksi, sehingga manajemen material perlu ditingkatkan untuk meminimalkan sisa material.Waste material merupakan kelebihan kuantitas material dan tidak menambah nilai suatu pekerjaan. Waste material dapat menyebabkan biaya proyek mengalami pembengkakan dan mengakibatkan kerugian bagi kontraktor pelaksana. Selain itu, sisa material berpotensi terhadap pencemaran dan kerusakan lingkungan. Konstruksi hijau merupakan sebuah konsep pembangunan konstruksi yang mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable developmentgoals) untuk mengurangi pencemaran dan kerusakan lingkungan. Proyek Pembangunan Gedung Pemerintah Deli Serdang merupakan proyek yang mengunakan material yang beragam. Minimalisasi dan optimalisai waste material harus dilakukan demi terciptanya pembangunan yang berkelanjutan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jenis-jenis material yang memiliki waste material paling dominan, menganalisis faktor-faktor penyebab waste material, merumuskan cara meminimalisasi terjadinya sisa material dan cara menagani sisa material yang telah terjadi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Analisis waste materialdilakukan dengan menggunakan diagram Pareto. Volume sisa material dihitung dengan cara mengurangkan volume tersedia dengan volume terpakai. Setelah volume sisa material diperoleh kemudian dihitung bobot material dan persen kumulatif masing-masing material sehingga bisa diinput ke dalam diagram Pareto. Menurut diagram Pareto 80% sisa material adalah produk dari 20% jenis material. Analisis faktor-faktor penyebab waste material dilakukan dengan menggunakan diagram Ishikawa. Diagram Ishikawa digunakan untuk mengidentifikasi, menyeleksi dan menampilkan penyebab wastematerial. Faktor-faktor penyebab wastemeterial diperoleh dari hasil observasi dan wawancara. Minimalisasi waste material dilakukan dengan menerapkan konsep hirarki manajemen waste material yang diperoleh dari studi literatur.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh waste material yang paling dominan adalah baja HB 250x250x9x14 dengan waste level 11,43% dan waste cost sebesar Rp 15.897.800, besi Ø10 dengan waste level 5,14% dan waste cost sebesar Rp 8.027.850, besi Ø8dengan waste level 4,79% dan waste cost sebesar Rp 4.917.150, besi D-13dengan waste level 2,08% dan waste cost sebesar Rp 4.178.955. Beton K-250dengan waste level 0,97% dan waste cost sebesar Rp 4.178.955. Faktor-faktor penyebab waste material adalah faktor manusia, faktor material, faktor alat dan faktor lingkungan. Setelah mengetahui faktor-faktor penyebab waste material maka penggunaan material akan lebih mudah dimonitoring. Waste material dapat diminimalisasi dengan menerapkan hirarki manajemen waste material dengan tahapan-tahapan seperti reduce material, reuse material, recycle material, dan disposalmaterial.