Sejarah Masuknya Masyarakat Bali Di Desa Pegajahan Kabupaten Serdang Bedagai (Tahun 1963-2021)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang masuknya etnis Bali di Desa Pegajahan, mengetahui proses adaptasi dan kehidupan social masyarakat Bali di Desa Pegajahan dan mengetahui terjadinya masyarakat Bali hingga membentuk sebuah Komunitas (organisasi). Adapun yang menjadi informan dari penelitian ini yaitu 4 (empat) masyarakat Bali yang masih tinggal di Desa Pegajahan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menujukkan bahwa hadirnya masyarakat Bali yang datang dari provinsi Bali yang didatangkan ke kecamatan Pegajahan sebagai karyawan kontrak kerja dalam perusahaan PTPN II yang dikarenakan faktor bencana alam. Bencana alam meletusnya gunung Agung pada tahun 1963 di kecamatan Karangasem pulau Bali, telah menyebabkan suatu perubahan social yang terjadi di Bali. Masyarakat sekitar yang tinggal dekat dengan gunung, terpaksa mengungsi di kota Denpasar. Sejumlah 60 keluarga dari pengungsi yang dijadikan sebagai tenaga kontrak kerja akan memulai kerja sebagai karyawan selama 6 tahun pertama, terhitung sejak 1963 sampai tahun 1969. Selama 6 tahun menjalani kontrak kerja di PTPN II di kecamatan Perbaungan. Masyarakat Bali melakukan banyak kegiatan dengan mempererat hubungan silaturahmi dengan sesama kelompok masyarakat sesama etnis dan agama yang dimulai dengan kegiatan arisan sesama penganut Hindu yang berasal dari Bali, sampai akhirnya berkembang untuk mendirikan tempat Ibadah untuk menjalankan ritual-ritual keagamaan. Masyarakat bBali juga melakukan adaptasi terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar. Masyarakat Bali yang telah menyelesaikan kontrak kerja pertamanya (6 Tahun) ternyata banyak yang melanjutkan kontrak kerja kedua dengan waktu selama 3 tahun. Perpanjangan kontrak kerja inilah yang melatarbelakangi terbentuknya organisasi atau komunitas permanen masyarakat Hindu Bali di Pegajahan yang bernama Parisada Hindu Dharma Pegajahan, dengan mendirikan sebuah Pura, yang dinamakan dengan Pura Dharma Raksaka. Tahun 1990 adalah sebagai bukti terhadap mrencana menuju masyarakat Bali menjadi masyarakat permanen di Desa Pegajahan.