Tempat Bersejarah dan Objek Wisata Di Kota Batam Abad Ke-20

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui sejarah kota Batam, tempat-tempat bersejarah dan objek wisata di Kota Batam abad ke-20, dan upaya pelestarian tempat bersejarh di kota Batam abad ke-20 oleh pemerintah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang memiliki 4 tahapan yaitu: heuristik kritik sumber, interpretasi, dan penulisan hasil penelitian. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Kota Batam terletak strategis di jalur pelayaran dan perdagangan internasional, tepatnya diantara selat Malaka dan selat Singapura dan berbatasan dengan negara Malaysia dan Singapura. Adapun sejarah kota Batam terbagi dua periode yaitu masa Kesultanan Riau-Lingga dan masa Pasca Kemerdekaan Indonesia. Pada masa kesultanan Riau Lingga, pemerintahan pertama di Pulau Batam terjadi pada 18 Desember 1824 oleh Raja Isa yang berkedudukan di Nongsa. Sedangkan masa Pasca Kemerdekaan Indonesia adalah masa pembangunan Kota Batam sebagai daerah Industri. Hasil berikutnya adalah tempat bersejarah abad ke-20 yang masih dapat dilihat atau masih ada diantaranya Kecamatan Belakang Padang, Komplek Makam Nong Isa di Nongsa, dan Ex Camp Vietnam di Pulau Galang. Untuk objek wisata di Kota Batam adalah objek wisata yang populer di Kota Batam diantaranya Dataran Engku Putri, Jembatan Barelang, Pantai Nongsa dan Pulau Putri, Pulau Belakang Padang, Pulau Sambu, Pulau Galang, Pantai Ocarina, Pasar Jodoh, dan Nagoya Hill Shopping Mall. Selanjutnya peran pemerintah dalam upaya melestarikan tempat bersejarah hal ini Dinas Pariwisata dan Kebudayaan adalah menggali dan mengumpulkan peninggalan situs bersejarah Kota Batam yang masih dilakukan hingga saat ini.