ANALISIS RUANG TERBUKA HIJAU DI KECAMATAN MEDAN BARAT DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG).

Ruang Terbuka Hijau (RTH) berfungsi sebagai paru-paru kota, termasuk juga fungsi estetika yang bermanfaat sebagai sumber rekreasi publik. Kecamatan Medan Barat memiliki luas wilayah 5,33 Km2 dan jumlah penduduk sebanyak 88.602 jiwa. Laju pertumbuhan penduduk di Kecamatan Medan Barat tahun 2010-2020 adalah 2.20%, yang merupakan laju pertumbuhan penduduk urutan kedua paling tinggi dari 21 Kecamatan di Kota Medan. Sebagai Kecamatan yang berada di pusat kota Kecamatan Medan Barat membutuhkan Ruang Terbuka Hijau sehingga sirkulasi udara dikota tetap terjaga. Data yang digunakan yaitu shp Kecamatan Medan Barat, data RTH publik dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan, Citra Landsat Oli 8, software ArcGIS 10.8 untuk mengetahui membuat peta sebaran RTH dan mencari luas RTH, kemudian luas RTH yang diperoleh dibandingkan dengan Peraturan Menteri Pekerja Umum No. 05/PRT/M/2008 untuk mengetahui apakah RTH publik yang ada di lapangan sudah memenuhi peraturan yang ada. Wawancara dilakukan kepada masyarakat yang berkunjung ke Ruang Terbuka Hijau publik dan survei data pengunjung RTH publik untuk mengetahui persepsi masyarakat tentang RTH. Hasil penelitian ini peta sebaran Ruang Terbuka Hijau (RTH) publik di Kecamatan Medan Barat yang menunjukkan letak Ruang Terbuka Hijau keberadaannya tidak merata di wilayah Kecamatan Medan Barat. Luas Ruang Terbuka Hijau yang dikelola oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan 71.147 m2 tidak memenuhi kebutuhan RTH berdasarkan jumlah penduduknya yaitu minimal 1.772.040 m2, dan berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007 RTH publik yang diperlukan di Kecamatan Medan Barat sebesar 1.066.000 m2. Berdasarkan wawancara dan survei data pengunjung yang dilakukan diketahui masyarakat sangat memerlukan keberadaan RTH publik di lingkungan mereka, sehingga pengelolaan Ruang Terbuka Hijau di Kecamatan Medan Barat perlu dimaksimalkan.