PENGEMBANGAN MODEL KONSELING TERHADAP PENYESUAIAN DIRI MAHASISWA MINORITAS DI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Proses pelaksanaan konseling multibudaya belum optimal, karena tidak adanya model konseling khusus untuk menangani mahasiswa minoritas. Dari permasalahan tersebut maka dibutuhkan suatu model konseling yang tervalidasi dan layak digunakan dalam menangani penyesuian diri mahasiswa minoritas. Tujuan penelitian ini untuk: (1) Mengembangkan model konseling kepada mahasiswa minoritas yang mengalami masalah penyesuaian diri di Universitas Negeri Medan, (2) Menghasilkan model konseling yang sesuai bagi mahasiswa minoritas yang mengalami masalah penyesuaian diri di Unimed. Menguji kelayakan model Konseling pada ahli dan responden. Penelitian ini merupakan pengembangan (development research) dengan menggunakan metode ADDIE (Analyze, Design, Development, Implementation, and Evaluation). Metode pengumpulan data melibatkan 8 konselor sekaligus validator, serta 27 orang mahasiswa minoritas di Universitas Negeri Medan. Teknik analisis data menggunakan analisis studi kelayakan model konseling kelompok dengan pendekatan behavioristik teknik diskusi. Hasil analisis kebutuhan menunjukkan bahwa, dari 27 responden mahasiswa minoritas yang mengalami masalah penyesuaian diri di kampus dengan kategori sedang dan rendah sebanyak 18 orang (66,66%), sedangkan yang memiliki kategori tinggi sebanyak 9 orang (33,33%). Berdasarkan aspek penyesuaian diri, hasilnya menunjukkan bahwa: (1) Masalah penyesuaian pribadi sebanyak 21 orang (77,77%), (2) Masalah penyesuaian sosial sebanyak 18 orang (66,66%), (3) Masalah penyesuaian akademik sebanyak 20 orang (74,07%), (4) Masalah penyesuaian institusi sebanyak 12 orang (44,44%).
Hasil studi kelayakan menggunakan model konseling kelompok dengan pendekatan behavioristik teknik diskusi menunjukkan bahwa (1) penyesuaian diri pribadi dilakukan penambahan yakni dengan pendekatan behavioristik menggunakan teknik shaping dan modelling. (2) penyesuaian sosio-emosional dilakukan penambahan yakni dengan pendekatan behavioristik menggunakan teknik analisis transaksional dan Integratif Mode. Serta pendekatan humanistik dengan teknik client centered. (3) penyesuaian akademik dilakukan penambahan yakni dengan pendekatan behavioristik teknik homework assigment dan CBT serta pendekatan humanistik dengan teknik gestalt, (4) penyesuaian institusi dilakukan penambahan yakni dengan pendekatan humanistik dengan teknik realitas dan rasional emotif theraphy (RET).