HUBUNGAN KOMPETENSI PENGELASAN DAN MINAT KERJA DENGAN KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PENGELASAN DI SMK NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN TAHUN AJARAN 2020/2021

SMK merupakan sekolah menengah yang orientasinya menyiapkan tenaga kerja
tingkat menengah yaitu untuk mengisi kebutuhan tenaga kerja di dunia usaha atau
dunia industri (DU/DI). Namun, beberapa lulusan tidak semuanya dapat disalurkan
kedunia kerja. Salah satu faktornya penyebab lulusan SMK masih menganggur
karena faktor kesiapan kerjanya. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk: (1)
mengetahui hubungan antara kompetensi pengelasan dengan kesiapan kerja siswa,
(2) mengetahui hubungan antara minat kerja dengan kesiapan kerja siswa, (3)
mengetahui hubungan antara kompetensi pengelasan dan minat kerja dengan
kesiapan kerja siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI bidang
keahlian Teknik Pengelasan Di SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan sebanyak 30 siswa.
Teknik Pengumpulan data penelitian untuk variabel bebas (X1) menggunakan
dokumentasi nilai siswa, sedangkan untuk variabel bebas (X2) dan variabel terikat
(Y) menggunakan angket. Rancangan penelitian menggunakan pendekatan
korelasional, data dianalisis menggunakan korelasi pearson product moment, dan
regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan : (1) Terdapat hubungan
yang positif dan signifikan antara kompetensi pengelasan dengan kesiapan kerja
siswa dengan nilai rhitung > rtabel pada taraf signifikansi 5 % yaitu 0,868 > 0,361
dengan sig α < 0,05. (2) Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara minat
kerja dengan kesiapan kerja siswa dengan nilai rhitung > rtabel pada taraf signifikansi
5 % yaitu 0,807 > 0,361 dengan sig α < 0,05. (3) Terdapat hubungan yang positif
dan signifikan antara kompetensi pengelasan dan minat kerja secara bersama-sama
dengan kesiapan kerja siswa dengan nilai R = 0,871 dan Fhitung = 42,331 > Ftabel =
3,34 dengan signifikansi lebih kecil dari 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kompetensi pengelasan dan minat kerja siswa mempunyai hubungan yang positif
dan berarti terhadap kesiapan kerja siswa. Hal ini menunjukkan bahwa semakin
tinggi kompetensi pengelasan dan minat kerja siswa, maka semakin tinggi pula
kesiapan kerja siswa. Sebaliknya semakin rendah kompetensi pengelasan dan minat
kerja siswa tersebut, maka semakin rendah pula kesiapan kerjanya.