PENGARUH PENGAWASAN INTERNAL, PENERAPAN PROBITY AUDIT, AKUNTABILITAS PUBLIK, DAN KOMPETENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT INTERN PEMERINTAH DENGAN REWARD SEBAGAI VARIABEL MODERATING

Masalah dalam penelitian ini kualitas audit intern pemerintah dinilai masih belum optimal, masih banyak temuan audit yang tidak ditemukan oleh inspektorat selaku auditor internal yang memegang peran sebagai early warning system, tetapi terdeteksi oleh BPK. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pengawasan internal, penerapan probity audit, akuntabilitas publik, dan kompetensi auditor terhadap kualitas audit intern pemerintah dengan reward sebagai variabel moderating pada BPK RI Perwakilan Sumatera Utara. Populasi pada penelitian ini sebanyak 120 auditor fungsional. Teknik pengumpulan sampel dengan sampling jenuh, dengan sampel penelitian sebanyak 48 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan teknik analisis data menggunakan metode regresi linier berganda MRA dengan bantuan SPSS versi 25.Hasil uji menunjukan pengawasan internal tidak berpengaruh terhadap kualitas audit intern pemerintah, maknanya peran pengawasan internal audit tidak berjalan sebagaimana sesuai dengan fungsi auditor yang kemungkinan masih adanya pengaruh tekanan lingkungan atau atasan. Penerapan probity audit tidak berpengaruh terhadap kualitas audit intern pemerintah, maknanya pengimplementasian probity audit belum optimal sesuai dengan pedoman pelaksanaan probity audit dikarenakan waktu praktik probity audit yang sangat terbatas, keterbatasan sarana-prasarana atau fasilitas, belum maksimalnya kompetensi auditor tentang probity audit, serta dokumen praktik probity audit yang masih kurang lengkap. Akuntabilitas publik berpengaruh terhadap kualitas audit intern pemerintah, maknanya auditor yang akuntabel mengarah pada peningkatan kualitas audit. Kompetensi auditor berpengaruh terhadap kualitas audit intern pemerintah, maknanya auditor mampu melaksanakan audit dengan adanya kompetensi. Hasil pengujian menunjukkan secara simultan pengawasan internal, penerapan probity audit, akuntabilitas publik, dan kompetensi auditor berpengaruh positif terhadap kualitas audit intern pemerintah. Selanjutnya, reward memoderasi pengaruh kompetensi auditor terhadap kualitas audit intern pemerintah maknanya reward dari organisasi dalam bentuk penghargaan sesuai profesinya dapat meningkatkan kualitas audit dikarenakan auditor merasa bahwa organisasi telah memperhatikan kebutuhan dan harapan pekerjaan auditor. Reward tidak memoderasi pengaruh masing-masing variabel pengawasan internal, penerapan probity audit, dan akuntabilitas terhadap kualitas audit intern pemerintah maknanya ada tidaknya pemberian reward sudah menjadi tanggungjawab auditor untuk menjalankan peran dan fungsi auditor (pemerintah yang normative).