PENGARUH STRUKTUR ASET, LIKUIDITAS DAN PERTUMBUHAN PENJUALAN TERHADAP KEBIJAKAN UTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2021

Amos Alpredo Sihombing. NIM 7182220009. Pengaruh Struktur Aset, Likuiditas dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Kebijakan Utang pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2021. Skripsi. Jurusan Akuntansi, Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah kebijakan utang, yaitu penggunaan utang untuk mendanai kebutuhan perusahaan seperti operasional ataupun ekspansi. Perusahaan perlu menetapkan apakah dalam memperoleh sumber pendanaan, perusahaan memutuskan untuk menggunakan dana internal atau dana eksternal seperti utang. Perusahaan harus dapat menetapkan kebijakan terbaik terkait penggunaan utang karena penggunaan utang memiliki bunga yang membebankan perusahaan nantinya. Banyak faktor yang akan mempengaruhi penggunaan utang perusahaan ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh struktur aset, likuditas dan pertumbuhan penjualan terhadap kebijakan utang pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia tahun 2021.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia tahun 2021. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah dengan metode purposive sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 151 perusahan. Distribusi data dalam penelitian ini tidak normal sehingga data outlier dibuang dan akhirnya data penelitian berjumlah 95. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan mengunduh laporan keuangan dari situs www.idx.co.id atau situs website resmi perusahaan yang diteliti. Teknik analisis data penelitian ini terdiri dari analisis statistik deskriptif, uji asumsi klasik, analisis regresi linear berganda dan uji hipotesis.Kesimpulan yang diperoleh yaitu bahwa struktur aset, likuiditas dan pertumbuhan penjualan secara simultan berpengaruh terhadap kebijakan utang. Secara parsial, struktur aset dan likuiditas berpengaruh negatif signifikan terhadap kebijakan utang, sedangkan pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh terhadap kebijakan utang.