Sinamot Sitombol Etnis Batak Toba Di Desa Lubuk Jawi Kecamatan Balai Jaya Kabupaten Rokan Hilir

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan apa yang melatarbelakangi perkawinan sinamot sitombol dan untuk mendeskripsikan bagaimana konsekuensi sinamot sitombol terhadap kedudukan dalihan na tolu pihak paranak dan parboru. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian Kualitatif dengan pendekatan Deskriptif. Adapun Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi untuk data yang relevan dengan penelitian yang dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sinamot sitombol merupakan suatu sebutan yang menyatkan kekurangan dari pengantin laki-laki. Jadi kekurangan dari calon pengantin laki-laki ditutupi dengan istilah sinamot sitombol karena calon pengantin laki-laki tidak banyak memberikan uang sebagai sinamot dan tidak mampu untuk melakukan pesta. Sitombol atau tombol itu sendiri mengatakan sebuah kekurangan atau kelemahan dari calon pengantin laki-laki. Itulah yang menjadi salah satu alasan adanya sinamot sitombol Belakangan ini, bukan karena kekurangan dari pihak calon pengantin laki-laki, melainkan karena adanya kesapatan antara pihak keluarga paranak dan keluarga pihak parboru hal lainnya adalah calon pengantin perempuan merupakan anak tunggal dan keluarga dari parboru baru pertama kali akan melangsungkan pesta dengan kata lain keluarga parboru sudah banyak melayani pesta dan untuk yang pertama kalinya akan mengadakan pesta, tetapi keluarga dari calon laki-laki sudah sering melaksanakan pesta sehingga tidak menjadi persoal bagi mereka. konsekuensi yang terjadi yakni, keluarga pihak paranak tidak bisa lagi menuntut jambar sesuai dengan keinginan mereka dan ha itu mau tidak mau harus tetap diterima oleh keluarga pihak paranak dan jika pesta yang dilaksanakan dengan adat ditaruhon jual maka hula-hula unjuk gigi dengan kata lain hal yang di inginkan dari hula-hula tercapai, sementara dalam adat sinamot sitombol hal yang tersebut tidak akan bisa, karena mereka tidak akan bisa menuntut dalam acara tersebut karena yang melaksanakan pesta bukan borunya