PENGARUH KEBERADAAN FRAUD HEXAGON TERHADAP KECURANGAN PELAPORAN KEUANGAN (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2020-2021)

Permasalah dalam penelitian ini adalah kecurangan pelaporan keuangan, Laporan keuangan merupakan laporan yang dibuat oleh perusahaan pada periode tertentu untuk menyampaikan kondisi finansial, kinerja serta hasil aktivitas operasional perusahaan yang ditujukan kepada para pengguna laporan keuangan sebagai pengambilan keputusan. Pentingnya informasi pada laporan keuangan mendorong manajemen untuk melakukan segala cara agar laporan keuangan yang disajikan terlihat selalu baik yang pada akhirnya menciptakan risiko adanya praktik kecurangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh keberadaan fraud hexagon terhadap kecurangan pelaporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdafar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2020-2021.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia tahun 2020-2021. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah dengan metode purposive sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 16 perusahan. Periode yang terdapat pada penelitian ini yaitu sebanyak 2 tahun yaitu 2020- 2021 sehingga data penelitian berjumlah 32. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan mengunduh laporan keuangan dari situs www.idx.co.id atau situs website resmi perusahaan yang diteliti. Teknik analisis data penelitian ini terdiri dari analisis statistik deskriptif, analisis regresi logistik dan uji hipotesis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa external pressure dan ceo’s education berpengaruh terhadap kecurangan pelaporan keuangan. Sedangkan, financial stability, nature of industry, ineffective monitoring, auditor’s opinion, ownership by management, dan ceo’s duality tidak berpengaruh terhadap kecurangan pelaporan keuangan. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi dari financial stability sebesar 0,467 atau lebih besar dari 0,05. Nilai signifikasi dari external pressure sebesar 0,036 atau lebih kecil dari 0,05. Nilai signifikasi dari nature of industry sebesar 0,948 atau lebih besar dari 0,05. Nilai signifikasi dari ineffective monitoring sebesar 0,438 atau lebih besar dari 0,05. Nilai signifikasi dari auditor’s opinion sebesar 0,280 atau lebih besar dari 0,05. Nilai signifikasi dari ceo’s education sebesar 0,026 atau lebih kecil dari 0,05. Nilai signifikasi dari ownership by management sebesar 0,825 atau lebih besar dari 0,05. Nilai signifikasi dari ceo’s duality sebesar 0,305 atau lebih besar dari 0,05.
Kesimpulan penelitian ini adalah external pressure dan ceo’s education berpengaruh terhadap kecurangan pelaporan keuangan. Sedangkan, financial stability, nature of industry, ineffective monitoring, auditor’s opinion, ownership by management, dan ceo’s duality tidak berpengaruh terhadap kecurangan pelaporan keuangan.