ANALISIS FRAUD TRIANGLE DALAM MENDETEKSI KECURANGAN PADA LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2018-2020

Permasalahan dalam penelitian ini menunjukkan hasil penelitian terdahulu mengenai pengaruh fraud triangle theory yang belum konsisten dan masih sering terjadinya fraudulent financial statement. Dengan adanya fenomena tersebut menunjukkan bahwa laporan keuangan perusahaan belum bebas dari tindakan kecurangan. Oleh karena itu, diperlukan pendeteksian lebih lanjut untuk mengetahui penyebab terjadinya tindakan kecurangan laporan keuangan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh fraud triangle terhadap potensi kecurangan laporan keuangan. Fraud triangle dalam penelitian ini adalah pressure yang diproksikan dengan: (1) Financial stability, (2) Financial target, (3) External pressure, dan (4) Personal financial need serta opportunity yang diproksikan dengan (1) Nature of industry dan (2) In-effective monitoring.
Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2018-2020 dengan teknik penentuan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Berdasarkan kriteria sampel yang digunakan, didapatkan 117 sampel yang terdiri dari 39 perusahaan. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Metode pengumpulan data menggunakan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan statistik deskriptif, uji asumsi klasik, uji regresi linier berganda, dan uji hipotesis.
Hasil penelitian secara parsial menunjukkan variabel financial stability dan nature of industry terbukti berpengaruh signifikan terhadap potensi kecurangan laporan keuangan dengan tingkat signifikasi (<0.001). Sedangkan, variabel financial target, external pressure, personal financial need, dan in-effective monitoring tidak berpengaruh seginifikan terhadap potensi kecurangan laporan keuangan dengan tingkat signifikasi (0.307), (0.070), (0.879), dan (0.757).
Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa financial stability, financial target, external pressure, personal financial need, nature of industry, dan in-effective monitoring, secara simultan berpengaruh signifikan terhadap potensi kecurangan laporan keuangan.