Kajian Nilai Estetis Tari Gubang Pada Masyarakat Melayu Di Kisaran

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskribsikan nilai estetis tari Gubang pada
masyarakat Melayu di Kisaran. Teori yang digunakan yaitu teori Nilai Estetis
(Dharsono, 2004:24) yang menyatakan bahwa nilai estetetis suatu karya tari dapat
dilihat dari nilai Intrinsik dan nilai. Metode yang digunakan adalah metode
Deskriptif Kualitatif dengan sampel penelitian adalah seniman tari di Kisaran
yaitu ibu Nurhabibi (kepala Lembaga Seni Tiara Intan). Tehnik pengumpulan data
berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan secara
deskriptif kualitatif mengenai fakta-fakta social dan nilai estetis tari Gubang pada
acara adat pernikahan di Kisaran. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai
estetis tari Gubang dapat dilihat melalui nilai intrinsik dan ekstrinsik. Untuk
melihat kualitasnya tari Gubang dilihat dari nilai intrinsik yaitu, (gerak, penari,
musik, properti, rias busana, serta tempat pertunjukkan. Gerak tari Gubang terdiri
dari sepuluh ragam dan empat ragam menjadi gerak utama (Sembah Tayap
Berputar Naik, Tayang Jambar, Melayah, Dan San Tabik) penari terdiri dari 6
orang ( laki-laki dan perempuan atau perempuan dan perempuan), iringan berupa
nyanyian Didong yang berisikan syair-syair senandung pujian terhadap Allah
SWT, tidak menggunakan properti, menggunakan rias cantik dan sederhana untuk
menambah keindahan dan memunculkan warna cerah pada penari, busanayang
dugunakan adalah buasana tertutup, yaitu pakaian Melayu (baju kurung) untuk
penari perempuan dan teluk belanga untuk penari laki-laki, dan tempat
pertunjukkan biasanya berada didepan pengantin dan menghadap kepada para
tamu. Untuk melihat arti atau makna pada tari Gubang dilihat dari nilai ekstrinsik
yaitu, (suasana, gagasan, pesan dan keterampilan). Suasana tari Gubang
mengambarkan kegembiraan, gagasan yang muncul berasal dari kegiatan para
nelayan di Kisaran pada saat berlayar, pesan yang disampaikan berupa rasa
syukur, kerjasama dan kegemberiaan dan keterampilan yang diperoleh berasal
dari ketekunan penari dalam berlatih dengan baik dan benar sesuai teknik yang
ada pada tari Gubang.