ANALISIS KANDUNGAN UNSUR N, P DAN K PADA KOTORAN SAPI DI PETERNAKAN SINGH MEDAN

Aroma kurang sedap dari kotoran sapi yang mengganggu lingkungan sekitar peternakan, kurangnya tempat penampungan kotoran sapi sehingga hanya dibiarkan begitu saja. Kotoran sapi dapat dimanfaatkan sebagai pupuk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar N, P dan K pada kotoran sapi dan perbedaan perlakuan limbah kotoran sapi aerob dan perlakuan limbah kotoran sapi anaerob. Jenis penelitian ini deskriptif eksploratif dengan dan dilaksanakan pada bulan Maret-Mei 2021 di peternakan Singh Medan dan Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Medan. Penelitian ini dilakukan dengan berbagai tahap yaitu pembuatan komposter aerob dan komposter anaerob, pembuatan pupuk aerob dan pupuk aerob, analisis kadar N, P, K, kadar air dan pH pada pupuk aerob dan pupuk anaerob. Hasil penelitian ini menunjukkan pH pupuk pada perlakuan Aerob dan Anaerob mengalami kenaikan yang signifikan sampai hari ke-10 dan tidak mengalami perubahan sampai hari panen, suhu pupuk pada perlakuan Aerob dan Anaerob dipengaruhi cuaca dan lingkungan sekitar, kadar pada pupuk aerob adalah N 0,42%, P 0,64%, K 2,89%, Kadar air 34,837%, pH 8,45, sedangkan pupuk anaerob adalah N 0,56%, P 1,03%, K 2,25%, Kadar air 27,184%, pH 8,34. Pupuk aerob dan pupuk anaerob belum dapat memenuhi standar baku mutu pupuk organik dari Peraturan Menteri Pertanian Nomor 70/Permentan/SR.140/10/2011.