Perubahan Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga Tenaga Kerja Indonesia (TKI)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Gambaran Perubahan Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Kecamatan Bandar Huluan, Kabupaten Simalungun. Penelitian ini dilaksanakan di Bandar Huluan, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh keluarga yang memiliki anggota keluarga yang jadi TKI berjumlah 70 orang di Kecamatan Bandar Huluan yang sekaligus sebagai sampel sedangkan sumber data yaitu anggota TKI yang dapat dihubungi melalui WA dan sosial media, sebanyak 20 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik observasi, komunikasi langsung dan studi dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kondisi sosial dari segi pendidikan sebelum ada anggota keluarga jadi TKI belum ada perubahan dan sesudah ada anggota keluarga jadi TKI pendidikan anak mengalami perubahan sampai ke jenjang perguruan tinggi. (2) Kondisi sosial ditinjau dari tingkat kesehatan keluarga sebelum ada anggota keluarga yang jadi TKI terkendala di biaya pengobatan dan sesudah ada anggota jadi TKI terbantu dari segi biaya untuk pengobatan. (3) Kondisi sosial ditinjau dari tingkat kebahagiaan keluargasebelum ada anggota keluarga jadi TKI bahwa kasih sayang orang tua ke anaknya dan kasih sayang kakak ke adiknya lebih tinggi dibandingkan dengan perhatian orang tua ke anaknya dan kasih sayang suami ke istri. Sedangkan, sesudah ada anggota keluarga jadi TKI kebahagian keluarga yang lebih tinggi hanya perhatian orang tua ke anaknya dibandingkan dengan perhatian suami ke istri, kasih sayang suami ke istri, perhatian kakak ke adiknya, kasih sayang orangtua ke anaknya dan kasih sayang ke adiknya.(4) Kondisi ekonomi sebelum ada anggota keluarga jadi TKI ditinjau dari kondisi tempattinggal 48,57% responden menyewa rumah, sedangkan kondisi tempat tinggal sesudah ada anggota keluarga jadi TKI 77,14% responden memiliki status rumah milik sendiri.(5) Kondisi ekonomi ditinjau dari pendapatan sebelumada anggota keluarga jadi TKI responden memiliki penghasilan Rp. 500.000,- sampai Rp. 1.660.000,- yaitu 65,7%sehingga responden dalam penelitian ini belum mampu memenuhi kebutuhan hidupnya secara layak dan sesudahada anggota keluarga jadi TKI memiliki penghasilan Rp.3.983.000,- sampai Rp.5.142.000,- yaitu 50,00%.(6) Kondisi ekonomi sebelum ada anggota keluarga jadi TKI ditinjau dari kekayaan yang dimiliki responden berupa kompor gas dan sesudah ada anggota keluarga jadi TKIresponden memiliki kekayaan berupa Motor, Handphone, Televisi, dan kamar mandi.