Purba, Lili Riani A (2022) Boru Panggoaran Etnis Batak Toba Kelurahan Bane Kota Pematang Siantar. Undergraduate thesis, UNIMED.
1. NIM. 31183322008 COVER.pdf - Published Version
Download (63kB) | Preview
2. NIM. 31183322008 APPROVAL SHEET.pdf - Published Version
Download (438kB) | Preview
3. NIM. 31183322008 ABSTRACT.pdf - Published Version
Download (36kB) | Preview
4. NIM. 31183322008 PREFACE.pdf - Published Version
Download (91kB) | Preview
5. NIM. 31183322008 TABLE OF CONTENT.pdf - Published Version
Download (71kB) | Preview
6. NIM. 31183322008 ILLUSTRATION.pdf - Published Version
Download (33kB) | Preview
7. NIM. 31183322008 TABLES.pdf - Published Version
Download (33kB) | Preview
8. NIM. 31183322008 CHAPTER I.pdf - Published Version
Download (333kB) | Preview
12. NIM. 31183322008 CHAPTER V.pdf - Published Version
Download (64kB) | Preview
13. NIM. 31183322008 BIBLIOGRAPHY.pdf - Published Version
Download (64kB) | Preview
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan harapan apa saja yang melekat pada sebutan Boru Panggoaran pada etnis Batak Toba dan mendeskripsikan nilai budaya apa yang mendasari penggunaan sebutan pada etnis Batak Toba Kelurahan Bane Kota Pematang Siantar. Penelitian ini menggunakan teori dari ward goodenough keesing yaitu teori kebudayaan bahwa kebudayaan sebagai pedoman masyarakat dalam menjalani kehidupan yang dianggap sebagai nilai yang dapat dijadikan pandangan hidup manusia. Hasil penelitian ini diperoleh penulis melalui observasi, wawancara mendalam, serta dokumentasi. Teknik analisis data melalui tahapan reduksi data, penyajian data, intepretasi, serta menarik kesimpulan. Hasil penelitian ini yaitu Boru Panggoaran adalah anak pertama yang lahir dari suatu keluarga yang memiliki tanggung jawab serta memiliki posisi dan peran pada keluarga. Harapan serta nilai budaya yang mendasar pada penggunaan sebutan Boru Panggoaran saling keterkaitan dibalik harapan orang tua ada nilai-nilai budaya etnis Batak Toba yang ditekankan kepada Boru Panggoaran, mengungkapkan bahwa Boru Panggoaran sebagai anak pertama yaang dituntut untuk setara karena kontruks dari budaya etnis Batak Toba bahwa yang dinginkan menjadi anak pertama adalah anak laki-laki bukan anak perempuan dengan adanya kontruks tersebut diharapkan Boru Panggoaran mampu mengangkat derajat orang tua dan tidak dianggap sebagai kesedihan melainkan kebahagian yang dilihat dari kesuksesannya
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Additional Information: | 2022-ANTRO-077 |
Keywords: | sebutan; Boru Panggoaran; batak toba |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology > GN406 Cultural traits, customs, and institutions |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Antropologi |
Depositing User: | Siti Nur Fatimah |
Date Deposited: | 21 Nov 2022 07:49 |
Last Modified: | 21 Nov 2022 07:49 |
URI: | https://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/48969 |