Etnomedisin Penyakit Dompo Pada Etnis Jawa di Kelurahan Mangga Kecamatan Medan Tuntungan

Penelitian dilakukan untuk mengetahui kepercayaan masyarakat terkait penyakit dompo pada Etnis Jawa, cara pengobatan dompo pada Etnis Jawa dan alasan Etnis Jawa percaya bahwa dompo dapat disembuhkan oleh pasangan suami istri dengan persyaratan khusus. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan dskriptif. Tenik Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian menjelaskan bahwa kepercayaan masyarakat tentang pengetahuan dari pengobatan terhadap dompo didapatkan secara turun-temurun. Kepercayaan terhadap dompo yaitu tidak boleh sampai melilit bagian yang terkena karena dapat menyebabkan kehilangan nyawa, dompo dipercaya dapat disembuhkan oleh pasangan suami istri dengan persyaratan khusus, yaitu apabila gadis menikah dengan duda dan lajang menikahi seorang janda. Proses pengobatan dompo dilakukan dengan cara disembur oleh si gadis dan lajangnya bukan duda atau jandanya. Bahan semburnya yaitu babal (putik nangka), gula merah, kelapa dan garam. Semua bahan dikunyah lalu disemburkan ke daerah yang terkena dompo. Proses penyemburan dilakukan didaerah yang sakit dengan syarat penyemburan dilakukan dari kepala hingga ekor. Apabila dompo belum kering, maka disembur kembali dengan syarat penyemburan hitungan ganjil. Kepercayaan terhadap pasangan dengan persyaratan khusus yang dapat mengobati dompo, karena adanya sumpah yang dibuat oleh seorang istri yang sakit hati kepada suaminya karena ditinggal menikah oleh suami dan sudah memiliki anak. Sumpah tersebut dibuat oleh mantan istri yang berupa kutukan penyakit, penyakit tersebut hanya bisa disembuhkan oleh sang istri apabila menikahi lajang. Penyakit tersebut adalah dompo yang dipercaya oleh Etnis Jawa dapat disembuhkan oleh pasangan suami istri dengan persyaratan khusus. Saat ini Etnis Jawa percaya bahwa dompo merupakan penyakit kiriman yang dikirim orang apabila orang tidak suka kepada seseorang.