Pewarisan Tanaman Mangga Di Desa Batubinumbun Kecamatan Muara Kabupaten Tapanuli Utara (Pendekatan Substantif Antropologi Ekonomi).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang petani menanam mangga di Desa Batubinumbun, untuk mengetahui alasan masyarakat Desa Batubiumbun tetap mempertahankan tanaman mangga. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi untuk menambah data yang relevan dengan hasil penelitian yang dilakukan. Adapun hasil penelitian yang diperoleh adalah: (1) Latar belakang dan alasan mempertahankan petani menanam mangga ialah karena adanya faktor geografis Desa Batubinumbun yang mendukung pertumbuhan tanaman mangga dengan baik. Tanaman mangga sudah menjadi tanaman warisan yang diturunkan oleh nenek moyang masyarakat. Terpenuhinya kebutuhan masyarakat Desa Batubinumbun saat musim panen tanaman mangga. Alasan masyarakat Desa Batubinumbun tetap mempertahankan tanaman mangga adalah tanaman mangga sudah menjadi tanaman budidaya di Desa Batubinumbun. Desa Batubinumbun berada di pinggiran Danau Toba yang merupakan salah satu kawasan wisata Danau Toba sehingga hal ini sangat mempengaruhi masyarakat untuk tetap mempertahankan tanaman mangga, hal ini menjadi sangat mempengaruhi pendapatan masyarakat dari tanaman mangga, karena jumlah tanaman mangga yang dijual akan bertambah banyak. Terciptanya hubungan antara sesama masyarakat Desa Batubinumbun dalam membantu perekonomian mereka. (2) Pendekatan Substantif pewarisan tanaman mangga adalah cocok digunakan dalam melihat pertanian dengan konsep antropologi ekonomi. Tanaman mangga di Desa Batubinumbun menjadi identitas dari Desa sehingga masyarakat perlu menanam mangga. Tanaman mangga bukan hanya melihat tindakan ekonomi tetapi juga identitas kultur budaya masyarakat Desa Batubinumbun.