Nyanyian Hau Pada Upacara Kematian Kepercayaan Buddha di Cetiya Panca Dharma Go Hock Keng

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Makna nyanyian Hau pada upacara
kematian kepercayaan Buddha di Cetiya Panca Dharma Go Hock Keng (2) Bentuk
penyajian Hau pada upacara kematian kepercayaan Buddha di Cetiya Panca
Dharma Go Hock Keng (3) Alat musik yang digunakan untuk mengiringi upacara
kematian kepercayaan Buddha di Cetiya Panca Dharma Go Hock Keng. Teori yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu teori nyanyian, hau, upacara kematian, alat
musik dan bentuk penyajian. Pemilihan populasi dan sampel dalam penelitian ini
yaitu menggunakan Teknik Purposive Sampling, dimana Teknik pengambilan
sampel berupa sumber data dengan pertimbangan tertentu. Teknik pengumpulan
data yang digunakan teknik observasi, teknik wawancara dan dokumentasi. Teknik
analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif kualitatif. Penelitian
ini dilaksanakan di Cetiya Panca Dharma Go Hock Keng. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa (1) Makna nyanyian Hau yang dilantukan oleh Saikong pada
saat upacara kematian kepercayaan Buddha untuk menunjukkan rasa bakti dan rasa
hormat kepada orang meninggal. Selain daripada itu, makna lain dari nyanyian Hau
ialah sebagai bentuk ucapan perpisahan dan akan mengingat pesan dan nasihat yang
disampaikan mendiang selama hidupnya. (2) Bentuk penyajian Hau pada saat
upacara kematian dilakukan dengan dengan tahap: penyembahan kepada dewa,
persembahan kepada dewa dan pemanggilan roh yang telah meninggal, adapun
setiap ritual tersebut diiringi alat musik (3) alat musik yang digunakan untuk
mengiringi yaitu: lonceng, gendang dan simbal/ la bua.