DETERMINASI OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI INDONESIA

Laporan keuangan sering juga kita sebut sebagai laporan financial statement dimana laporan ini merupakan suatu sarana ataupun media komunikasi diantara kelompok entitas dengan berbagai pihak yang memiliki kepentingan (interest) seperti investor maupun masyarakat. Pihak–pihak yang tertarik dan berkepentingan dengan laporan keuangan ini dapat menilai dan mengevaluasi gambaran informasi tentang kondisi keuangan suatu entitas melalui laporan keuangan yang diperolehnya. Untuk itu, penilaian akan baik tidaknya kondisi keuangan suatu entitas dibutuhkan penilaian dari pihak luar yang bebas dari kepentingan profesional yaitu akuntan publik (auditor) yang tugasnya untuk menilai kewajaran (fearness) laporan keuangan yang telah dipublikaskan oleh entitas tersebut. Berdasarkan pada penilaian yang dilakukan oleh akuntan publik untuk memberikan bukti konkrit apakah laporan keuangan entitas telah merefleksikan realitas keuangan yang sesungguhnya, akan menjadi dasar bagi seorang investor untuk mengambil keputusan. Dalam rangka menjalankan roda bisnis tertentu, suatu entitas harus berusaha untuk mempertahankan kelangsungan hidup usahanya. Kelangsungan hidup usaha tersebut biasa kita sebut dengan istilah going concern. Secara rinci, going concern merupakan kelangsungan hidup suatu entitas dan merupakan asumsi dalam pelaporan keuangan entitas tersebut. Asumsi ini menghendaki suatu entitas secara operasional memiliki kemampuan untuk tetap mempertahan-kan kelangsungan hidupnya (going concern) dan akan melanjutkan usahanya dimasa depan. Entitas diasumsikan tidak bermaksud atau berkeinginan melikuidasi atau mengurangi secara material skala usahanya (IAI, 2015).