Noviza, Neni (2014) LAYANAN KONSELING TEMAN SEBAYA UNTUK MENGATASI CULTURE SHOCK PADA MAHASISWA ASING (STUDI PADA MAHASISWA MALAYSIA DI ASRAMA MA'HAD ALY AL-FIKRY IAIN RADEN FATAH PALEMBANG). In: International Counseling Conference and Work, 13-15 Sep 2014, Medan.
Abstrak.pdf - Published Version
Download (162kB) | Preview
Abstract
Pendidikan dapat ditempuh di dalam dan di luar negeri. Individu yang menempuh pendidikan tinggi diluar negeri disebut dengan mahasiswa asing.Banyak negara yang membuka peluang tesebut, salah satunya adalah Indonesia. Khusus IAIN Raden Fatah Palembang tahun 2013 ini menerima 15 orang mahasiswa berasal dari negara Malaysia yang terdiri dari 4 orang di fakultas dakwah dan komunikasi dan 11 orang difakultas syariah. Memasuki budaya Palembang yang berbeda membuat mahasiswa Malaysia menjadi orang asing di budaya tersebut, dimana mahasiswa dihadapkan dengan situasi dimana kebiasaan-kebiasaan yang berbeda dengan negara asal mereka. Hal ini dapat menimbulkan keterkejutan dan tekanan. Keterkejutan dapat menyebabkan terguncangnya konsep diri dan identitas cultural individu dan mengakibatkan kecemasan selama mereka belajar dinegara tujuannya. Untuk mengatasi masalah yang disebabkan oleh culture shock bergabung dengan kelompok belajar, klub dikampus dan masyarakat setempat sangat bermanfaat. Layanan konseling sebaya sangat memungkinkan dilakukan karena mereka tinggal diasrama yang rata-rata penghuninya sebaya.Dalam beberapa hal konseling teman sebaya dipandang penting karena dalam beberapa hal mahasiswa lebih terbuka kepada teman sebayanya dibandingkan dengan dosen pembimbing akademiknya. Terutama untuk masalah pribadi dan sosial. Mereka sering curhat sesama tentang berbagai hal diluar perkuliahan dan kadang masukkan dari temannya jadi solusi bagi masalah yang mereka hadapi. Untuk masalah yang dianggap sangat seriuspun mereka bicarakan dengan teman sebaya (sahabat). Kalaupun terdapat remaja yang akhirnya menceritakan masalah serius yang mereka alami kepada orang tua, pembimbing atau dosen, biasanya karena sudah terpaksa (pembicaraan dan upaya pemecahan masalah bersama teman sebaya mengalami jalan buntu). Memperhatikan pentingnya peran teman sebaya, pengembangan lingkungan teman sebaya yang positif merupakan cara efektif yang dapat ditempuh mengatasi culture shock yang dialami mahasiswa Malaysia selama belajar dinegara tujuan.
Item Type: | Conference or Workshop Item (Paper) |
---|---|
Keywords: | Konseling teman sebaya; Culture shock; Mahasiswa asing |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology > BF636 Applied psychology L Education > LB Theory and practice of education > LB1050 Educational Psychology L Education > LB Theory and practice of education > LB2300 Higher Education |
Divisions: | Fakultas Ilmu Pendidikan > Bimbingan dan Konseling |
Depositing User: | Mrs Harly Christy Siagian |
Date Deposited: | 14 Jun 2016 08:16 |
Last Modified: | 14 Jun 2016 08:16 |
URI: | https://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/4782 |