Potret Kehidupan Masyarakat Binjai Berdasarkan Foto-Foto Tahun 1930-1933

Penelitian dengan judul “Potret Kehidupan Masyarakat Binjai Berdasarkan Foto-Foto Tahun 1930-1933” dilatarbelakangi oleh kondisi kajian mengenai Binjai yang masih sangat terbatas.Terlebih penelitian mengenai analisis foto-foto yang dideskripsikan masih terbatas pula dalam dunia historiografi Indonesia. Hal ini berkaitan dengan sebuah Perjanjian London yang ditandatangani pada tanggal 17 Maret, menyebabkan Inggris harus menyerahkan daerah kekuasaaanya di Sumatera kepada Belanda dan sebagai gantinya Belanda menyerahkan Malaka dan Goa di India dan membuat wilayah potensial di Sumatera Timur menjadi daerah kekuasan Belanda, hingga menyebabkan adanya perebutan wilayah Deli dan wilayah sekitarnya termasuk Binjai dikuasai oleh Belanda dalam hal perkebunan, dan Binjai merupakan salah satu wilayah yang subur dan menjadi titik temu dari wilayah stabat,langkat dan selesai menjadikan Binjai ramai dikunjungi Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan aktivitas Binjai pada era perkebunan di Sumatera Timur, mengenai aktivitas sosial dan ekonomi kehidupan masyarakat Binjai dan hal-hal yang mendapat pengaruh dari pemerintah kolonial Belanda di
Kota Binjai yang dinarasikan melalui foto-foto dari Website Digital Collections Leiden University Libraries. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Sejarah yang mana memiliki empat tahapan, yaitu (1) Heuristik, pengumpulan sumber, (2) Kritik sumber meliputi kritik eksternal dan internal, (3) Interpretasi, penafsiran sumber, (4) Penulisan sejarah secara eksplanasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dari 35 foto mengenai Binjai yang telah dianalisis menjelaskan mengenai sejarah perkebunan di Sumatera timur. Dengan adanya perkebunan Tembakau Deli menyebabkan adanya perluasan kawasan perkebunan hingga ke langkat dan Binjai, sebelum adanya perkebunan yang dibuka oleh Jacobus Nienhuys di Sumatera Timur, Binjai juga sudah dikenal dengan penghasil Lada yang diekspor ke Penang berdasarkan catatan perjalanan John Anderson. Foto-foto tersebut menjelaskan adanya pengaruh dalam pemerintahan dan perkembangan infrastruktur di Binjai baik dari segi fasilitas umum masyarakat maupun fasilitas khusus yang dapat dinikmati oleh pejabat pemerintah Binjai.