Pengembangan Bahan Bacaan Teks Cerita Rakyat sebagai Bahan Gerakan Literasi Sekolah Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Sibolangit

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) proses pengembangan bahan bacaan cerita rakyat sebagai bahan gerakan literasi sekolah, (2) mengetahui kelayakan bahan bacaan cerita rakyat sebagai bahan gerakan literasi sekolah, (3) mengetahui hasil belajar siswa menggunakan bahan bacaan cerita rakyat sebagai bahan gerakan literasi sekolah untuk siswa kelas VII SMP Negeri 2 Sibolangit. Subjek uji coba terdiri dari ahli materi, ahli desain, guru bidang studi bahasa Indonesia, dan siswa kelas VII SMP Negeri 2 Sibolangit. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian 4D dengan instrumen pengambilan data adalah angket kelayakan ahli materi dan desain; angket respon guru dan angket respon siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) proses pengembangan bahan bacaan teks cerita rakyat untuk gerakan literasi sekolah dilaksanakan dengan penyaringan data awal melalui angket analisis kebutuhan. Selanjutnya diperoleh hasil angket tersebut bahwa bahan bacaan sangat diperlukan, selanjutnya disusun bahan bacaan memuat cerita rakyat yang jarang didengarkan oleh siswa. Bahan bacaan ini diharapkan dapat memberi sumbangan praktis dalam proses gerakan literasi sekolah, (2) kelayakan buku bacaan akan di validasi oleh ahli materi meliputi kelayakan isi dengan rata-rata delapan 91,66% pada kriteria “sangat baik”, kelayakan penyajian dengan rata-rata 91,66% pada kriteria “sangat baik”, aspek bahasa dengan rata-rata 91,66% pada kriteria “sangat baik”, dan validasi ahli desain dengan rata-rata 86% pada kriteria “sangat baik”. (3) uji coba bahan bacaan cerita rakyat sebagai bahan gerakan literasi sekolah terhadap 27 responden yang terdiri dari 2 orang guru bidang studi Bahasa Indonesia yang mendapat hasil rata-tata 86,76% dalam kategori “sangat baik”. Uji coba produk perorang mendapat rata-rata 82,22% dalam kategori “sangat baik”, pada uji coba kelompok kecil mendapat rata-rata 86,11% dalam kategori “sangat baik”, dan untuk uji coba lapangan terbatas mendapat rata-rata 89,12% dalam kategori “sangat baik”. Siswa sesudah menggunakan bahan bahan bacaan (e-book) mendapat nilai rata-rata 81,25 dibandingkan nilai rata-rata siswa sebelum menggunakan bahan ajar yang berjumlah 2030 dengan rata-rata 63,43, Dengan demikian bahan bacaan cerita rakyat sebagai bahan gerakan literasi sekolah dapat digunakan sebagai fasilitas pendukung pembelajaran teks cerita rakyat di kelas yang efektif dan praktis.