Kehidupan Sosial Masyarakat Perkebunan PT Perkebunan Nusantara III (PERSERO) Silau Dunia Kabupaten Simalungun (1972-2019)

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan situasi serta kondisi kehidupan sosial masyarakat perkebunan dan mengetahui tingkat kesejahteraan sosial masyarakat perkebunan mulai tahun 1972-2019. Metode yang digunakan penulis adalah metode penelitian sejarah dengan menggunakan pendekatan historis. Hasil penelitian ini menggambarkan kehidupan sosial masyarakat perkebunan di PTPN III Silau Dunia mulai dari Pasca Kemerdekaan Republik Indonesia hingga puncaknya masa orde baru. Tingkat kesejahteraan masyarakat yang menjadi pekerja atau buruh di PT Perkebunan Nusantara III (PERSERO) semakin membaik setelah perkebunan di Indonesia di alihkan kepemilikannya dari asing menjadi milik Negara Indonesia. Tenaga kerja penyadap/tenaga buruh ini secara structural menduduki posisi terendah dalam hirarki tenaga kerja pada perusahaan perkebunan karet, meskipun demikian, para buruh ini biasanya disebut sebagai buruh harian, kedudukannya sangat penting dalam proses produksi perkebunan, tanpa para buruh sebuah perkebunan baik kecil ataupun besar tidak akan berfungsi. Kenyataan menunjukkan bahwa kehidupan para buruh ini pada umumnya berada dalam keadaan sangat mencukupi apalagi buruh ini bekerja terpisah dari masyarakat sekitarnya. Pekerjaan di perkebunan ini mengakibatkan ketergantungan yang tinggi terhadap penghasilan yang diperoleh dari perkebunan tempat mereka bekerja, sementara upah yang mereka peroleh sangat rendah dan rendahnya upah yang diperoleh para buruh ini menyebabkan mereka tidak mampu mencukupi seluruh kebutuhan rumah tangga.