Kajian Spasial Kegiatan Budidaya Ikan Sistem Keramba Jaring Apung (KJA) di Kecamatan Haranggaol Horisan Kabupaten Simalungun Tahun 2021

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengidentifikasi perkembangan luasan KJA di Haranggaol dari tahun 2014 – 2021, (2) menganalisis zonasi KJA di Haranggaol tahun 20221 dan (3) menganalisis penggunaan ruang Danau Toba di Haranggaol Tahun 2021. Penelitian ini berlokasi di Kecamatan Haranggaol Horisan Kabupaten Simalungun Tahun 2021. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh unit KJA di Haranggaol berjumlah 7406 kolam dan seluruh petani KJA yang berjumlah 340 orang. Populasi dalam penelitian ini adalah KJA Haranggaol dan masyarakat Haranggaol Horisan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu total sampling untuk populasi KJA sedangkan untuk masyarakat Haranggaol Horisan dilakukan teknik purposive sample. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu pengukuran, observasi lapangan dan wawancara. Analisis data dilakukan secara spasial dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Perkembangan luasan KJA di Haranggaol mengalami peningkatan, (2) KJA di Haranggaol tersebar di 8 lokasi dan (2) Penggunaan ruang Danau Toba di Haranggaol digunakan sebagai tempat budidaya ikan sistem KJA, kegiatan pariwisata, dan penggunaan lainnya. (1) Perkembangan luas KJA dihitung mulai dari tahun 2014 – 2021. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2015 menuju tahun 2016. Angka rata – rata pertumbuhan luas KJA di Haranggaol sebesar 16,61% setiap tahunnya. (2) Pada tahun 2021 terdapat 7406 KJA di Haranggaol yang tersebar di 8 lokasi dengan 6 lokasi diantaranya berada di Haranggaol. Kesesuaian KJA di Haranggaol diatur dalam Perpres Nomor 81 Tahun 2014. Berdasarkan Perpes Nomor 81 Tahun 2014, KJA yang tidak sesuai seluas 0,99 km2 (3) Penggunaan ruang Danau Toba yakni untuk KJA seluas 1,02 km2. Penggunaan lain yakni sebagai keperluan pariwisata dan kawasan bebas memancing bagi masyarakat.. Produksi ikan di Haranggaol mencapai >11.000 ton/sekali masa panen. Jumlah tersebut tidak sesuai dengan ketetapan yang ditetapkan dalam Surat Keputusan Gubernur Nomor 188.442/213/KPTS/2017 yang menyatakan bahwa produksi ikan di Danau Toba maksimal 10.000 ton/tahun.