Kajian Tentang Industri Rumah Tangga Anyaman Keranjang Bambu di Kecamatan Kabanjahe Kabupaten Karo

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) faktor-faktor yang mendukung industri rumah anyaman keranjang bambu di Kecamatan Kabanjahe ditinjau dari modal, bahan baku, tenaga kerja, transportasi dan pemasaran, (2) dampak industri rumah tangga anyaman keranjang bambu terhadap sosial ekonomi pengusaha di Kecamatan Kabanjahe. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Kabanjahe Kabupaten Karo tahun 2021. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengusaha industri rumah tangga anyaman keranjang bambu yang berjumlah 35 orang dan sekaligus dijadikan sampel. Teknik pengumpulan data yaitu komunikasi langsung dan observasi, kemudian data dianalisis dengan teknik deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Faktor-faktor yang mendukung industri rumah tangga anyaman bambu di Kecamatan Kabanjahe di tinjau dari (a) modal jumlah modal pengusaha anyaman keranjang bambu sudah mencukupi untuk kegiatan industri dengan rata rata Rp 2.865.714 dengan sumber modal berasal dari 68,57% modal pribadi,17,14% gabungan modal pribadi dan pinjaman dari keluarga (tanpa bunga), dan 14,29% pinjaman dari bank, (b) bahan baku adalah jumlah bahan baku yang yang tersedia menucukupi untuk proses produksi dengan rata rata 704 potong untuk produksi rata-rata yakni 502 unit, yang bersumber dari 51,42% dari luar Kecamatan Kabanjahe dan 48,48% dari dalam Kecamatan Kabanjahe, (c) ditinjau dari tenaga kerja yakni 60,00% pengusaha memiliki tenaga kerja 1 orang dan 5,71% memiliki tenaga kerja 3 orang, asal tenaga kerja 41,53% berasal dari anggota keluarga dan 58,46% berasal dari luar keluarga dan mendapat upah, (d) di tinjau dari transportasi yakni 51,43% pickup milik pribadi, 31,43% becak milik pribadi dan 17,14% becak sewa, (e) di tinjau dari pemasaran adalah 74,29% cara pemasaran langsung ke konsumen dan 25,72% tidak langsung (melalui agen), daerah pemasaran pengusaha merupakan pemasaran lokal. (2) Dampak industri rumah tangga anyaman keranjang bambu terhadap sosial ekonomi pengusaha di Kecamatan Kabanjahe adalah (a) tingkat pendidikan yakni terjadi peningkatan tingkat pendidikan anak dibandingkan pendidikan orangtua (b) pendapatan yakni pendapatan pengusaha anyaman keranjang bambu di Kecamatan Kabanjahe adalah pendapatan tertinggi Rp7.750.000 dan terendah Rp. 1.750.000 (c) menyerap tenaga kerja yakni 55,26% tenaga kerja yang berasal dari pengangguran terbuka dan 18,42% tenaga kerja berasal dari pengagguran musiman (d) kondisi tempat tinggal yakni ditinjau dari kelayakan huni tempat tinggal 77,14% terkategori layak huni dan 22,86% terkategori tidak layak huni.