Makna Permainan Marsaturnguk Pada Masyarakat Angkola Kabupaten Tapanuli Selatan

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna yang ada pada permainan tradisional marsaturnguk pada masyarakat Angkola di Dusun Simanosor Tonga dan keberadaan permainan tersebut saat ini pada masyarakat. Adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah harajaon ni huta, hatobangon nihuta, dan orang tua yang pernah memainkan permainan ini dan mengetahui makna yang ada dalam permainan tradisional marsaturnguk. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian ini dilakukan di Desa Saut Banua Simanosor, Dusun Simanosor Tonga, Kecamatan Saipar Dolok Hole, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Teknik pengumpulan data diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan penulis, maka yang menjadi hasil dari penelitian ini dapat dideskripsikan bahwa makna dari permainan tradisional marsaturnguk adalah kerendahan hati dan
persahabatan, kerendahan hati diambil dari kata “saturnguk, naporngis do” yang berarti merunduk karena berisi, hal ini distilahkan dengan padi “semakin berisi semakin merunduk” yang berarti semakin berilmu maka harus menjadi orang yang rendah hati, dan makna yang kedua adalah persahabatan, diambil dari kegiatan permainan yang menebak nama seseorang yang ditutupi dengan abit (sarung), menggambarkan pertemanan yang dekat, karena dapat menebak nama teman hanya dengan mendengarkan suara “ngukk” yang dikeluarkan oleh temannya. Marsaturnguk merupkan salah satu permainan yang sering dimainkan pada masanya, akan tetapi pada kenyataannya keberadaan permainan tradisional marsaturnguk tidak lagi dimainkan oleh anak-anak sejak tahun 2013-an, dapat dikatakan bahwa permainan ini telah mengalami kemunduran bahkan kepunahan, akan tetapi banyak masyarakat yang mengetahui akan permainan ini.