Hutagalung, Helga Jesklin (2021) Mangalua dalam Perspektif Etnik Batak Toba di Desa Pasaribu Tobing Kecamatan Pasaribu Tobing Kabupaten Tapanuli Tengah. Undergraduate thesis, UNIMED.
1. 3172122012 COVER.pdf - Published Version
Download (39kB) | Preview
2. 3172122012 APPROVAL SHEET.pdf - Published Version
Download (166kB) | Preview
3. 3172122012 ABSTRACT.pdf - Published Version
Download (35kB) | Preview
4. 3172122012 ACKNOWLEDGEMENT.pdf - Published Version
Download (88kB) | Preview
5. 3172122012 TABLE OF CONTENT.pdf - Published Version
Download (60kB) | Preview
6. 3172122012 LIST OF FIGURES.pdf - Published Version
Download (96kB) | Preview
7. 3172122012 LIST OF TABLE.pdf - Published Version
Download (84kB) | Preview
8. 3172122012 CHAPTER I.pdf - Published Version
Download (145kB) | Preview
12. 3172122012 CHAPTER V.pdf - Published Version
Download (87kB) | Preview
13. 3172122012 REFERENCES.pdf - Published Version
Download (132kB) | Preview
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perspektif hukum adat perkawinan Batak Toba tentang mangalua dan perspektif etnik Batak Toba mengenai mangalua di desa Pasaribu Tobing. Adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini yaitu Eldon Saruksuk sebagai seorang parsinabung dan Bapak Kadang Saruksuk sebagai penatua adat yang mengetahui bagaimana hukum adat perkawinan itu melihat perspektif dari mangalua. Dan informan selanjutnya masyarakat yang berada di desa tersebut sebagai sebuah kriteria yang sudah peneliti tentukan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif dengan fokus penelitian adalah mengambarkan perspektif etnik Batak Toba mengenai mangalua di desa Pasaribu Tobing Kecamatan Pasaribu Tobing Kabupaten Tapanuli Utara. Adapun teknik pengumpulan dalam penelitian ini menggunakan wawancara, serta dokumentasi, dengan teknik analisis data menggunakan lima alur kegiatan yaitu reduksi data,verifikasi data, penyajian data, interpretasi data dan penarikan kesimpulan. Dikaitkan pada sisi melarikan perempuan dipandang sebagai tindakan yang tidak penyimpangan karena di desa tersebut peran gereja ikut dalam adat karena gereja melegalisasi mangalua karena dipandang tidak melakukan asusila dan untuk menghindari perzinahan yang dipandang tidak baik dilakukan sehingga dilakukan pemberkatan walaupun itu bentuknya mangalua. namun kenyataanya adalah sebuah perbuatan menyimpang karena pada dasarnya perlakuan yang dilakukan kepada perempuan tidak baik dengan melakukan mencuri dan dalam hukum adat tidak ada mangalua maupun kawin lari dalam pesrpektif hukum adat Batak Toba. Karena jika seseorang melakukan mangalua maka akan mendapatkan sebuah sanksi, sanksi yang dijatuhkan merupakan tanda bahwa larangan melakukan mangalua.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Additional Information: | 2021-ANTRO-056 |
Keywords: | Mangalua; Hukum Adat; Perkawinan; Etnik Batak Toba |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology > GN301 Ethnology. Social and cultural anthropology G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology > GN537 Ethnic groups and races |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Antropologi |
Depositing User: | Mrs Siti Nurbaidah |
Date Deposited: | 13 Jul 2022 08:31 |
Last Modified: | 13 Jul 2022 08:31 |
URI: | https://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/46348 |