PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN PIRDOT (SAURAUIA VULCANI KORTH.) TERHADAP GAMBARAN HISTOLOGI TRACHEA DAN KUALITAS SPERMATOZOA TIKUS PUTIH (RATTUS NORVEGICUS) YANG TERPAPAR ASAP ROKOK

Asap rokok mengandung bahan kimia dan radikal bebas yang berpotensi menimbulkan kerusakan histologi trachea dan infertilitas. Radikal bebas dapat dinetralisir dengan pemberian antioksidan alami seperti daun pirdot (Saurauia vulcani Korth.) yang mengandung senyawa flavonoid dan terpenoid. Senyawa ini diduga berpotensi sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari ekstrak etanol daun pirdot (Saurauia vulcani Korth.) terhadap gambaran histologi trachea dan kualitas spermatozoa tikus putih (Rattus norvegicus) yang terpapar asap rokok. Percobaan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan terdiri dari kontrol negatif (K-), kontrol positif (K+), P1, P2, dan P3. Pemaparan asap rokok diberikan kepada kelompok K+, P1, P2, dan P3 sebanyak 2 batang rokok perhari selama 15 menit.Pemberian ekstrak etanol daun pirdot (EES) diberikan dengan dosis bertingkat 100 mg/kg BB, 200 mg/kg BB, dan 300 mg/kg BB. Perlakuan diberikan setiap hari selama 30 hari. Untuk memperoleh organ trachea dilakukan pembedahan pada hari ke-31 lalu disimpan dalam larutan formalin 10% untuk pembuatan histologi dengan metode HE. Pengamatan histologi trachea meliputi tinggi epitel dan jumlah sel goblet. Pembuatan preparat spermatozoa dilakukan dengan mengambil cairan semen dari cauda epididimis lalu dimasukkan ke dalam cawan petri berisi 1 ml NaCl 0,9%. Pengukuran kualitas spermatozoa meliputi morfologi, motilitas dan konsentrasi. Data amatan dianalisis dengan uji One Way ANOVA dan uji lanjut DMRT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa EES secara nyata mampu memperbaiki struktur histologi trachea berupa penurunan tinggi epitel dan jumlah sel goblet. EES juga berpengaruh secara nyata memperbaiki kualitas spermatozoa yaitu dengan meningkatkan morfologi dan motilitas spermatozoa normal serta meningkatkan konsentrasi spermatozoa yang terpapar asap rokok (p≤0,05).