Persepsi Guru Tentang Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah Dasar Wilayah Satu Kepengawasan Kecamatan Natal Kabupaten Mandailing Natal

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi guru tentang kompetensi manajerial Kepala Sekolah Dasar Wilayah Satu Kepengawasan Kecamatan Natal Kabupaten Mandailing Natal. Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah angket terdiri dari 51 pertanyaan yang telah divalidasi. Responden dalam penelitian ini adalah 78 guru yang diambil dengan menggunakan teknik total sampling yang rincian menurut masing- masing sekolah yaitu SDN 363 Taluk Sikara-Kara sebanyak 8 guru, SDN 367 Pardamean Baru sebanyak 8 guru, SDN 368 Kampung Sawah sebanyak 6 guru, SDN 372 Sikara- Kara I sebanyak 9 guru, SDN 373 Sikara-Kara II sebanyak 8 guru, SDN 378 Sikara-Kara IV sebanyak 8 guru, SDN 379 Sikara-Kara III sebanyak 8 guru, SDN 380 Kun-Kun sebanyak 4 guru, SDS Bina Artha Mahkota sebanyak 19 guru. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket atau kuesioner. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Persepsi Guru Tentang Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah Dasar Wilayah Satu Kepengawasan Kecamatan Natal Kabupaten Mandailing Natal tergolong dalam kategori sangat tinggi dengan skor 3,26, dilihat dari masing-masing indikator adalah sebagai berikut; a) menyusun perencanaan sekolah sebesar 3,29; b) mengembangkan organisasi sekolah sebesar 3,37; c) pendayagunaan sumber daya sekolah 3,24; d) mengelola perubahan dan pengembangan sekolah sebesar 3,39; e) menciptakan budaya dan iklim sekolah sebesar 3,24; f) mengelola guru dan staf sebesar 3,20; g) mengelola sarana dan prasarana sekolah sebesar 3,36; h) mengelola hubungan sekolah dan masyarakat sebesar 3,41; i) mengelola peserta didik sebesar 3,27; j) mengelola pengembangan kurikulum sebesar 3,38; k) mengelola keuangan sekolah sebesar 3,38; l) mengelola ketatausahaan sekolah sebesar 3,24; m) mengelola unit layanan khusus sekolah sebesar 2,96; n) mengelola sistem informasi sekolah sebesar 3,16; o) memanfaatkan kemajuan teknologi sebesar 3,09; dan p) monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program sekolah sebesar 3,18.