Fungsi dan Nilai Tanah Adat Desa Lumban Rau Timur, Kecamatan Nassau Kabupaten Toba Samosir.

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui latar belakang pendirian desa Lumban Rau Timur, fungsi dan nilai tanah adat marga Naibaho desa Lumban Rau Timur, Kecamatan Nassau Kabupaten Toba Samosir. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research) yang dikumpulkan dengan melalui observasi dan wawancara dengan beberapa informan yang dianggap relavan, dengan permasalahan penelitian data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan pendekatan Deskriptif dan Kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa pendirian desa Lumban Rau Timur berdiri diperkirakan 1900 Tahun yang lalu dan mempunyai Raja yang bernama Badoar Naibaho. Pada zaman Belanda waktu itu Lumban Rau Timur adalah bagian dari wilayah Pemerintah Nagari Lumban Rau Timur dengan ibu kotanya Nassau, adalah berdasarkan letak geografis sebagaimana yang dikenal sekarang ini. Fungsi dan nilai tanah adat desa Lumban Rau Timur ialah terutama dalam bidang Pemukiman, Pendidikan, Peribadahan, Pemakaman, Sawah, Kebun, Ladang, Lapangan Bola, Hutan dan memiliki Nilai Sosial, Nilai Ekonomi, Nilai Budaya dan Nilai Sejarah. Perubahan fungsi dan nilai tanah adat hal ini terjadi karena masing-masing marga Naibaho sudah ingin membebaskan lahan tanah adat itu menjadi milik sendiri agar dapat mereka perjualbelikan bila sangat diperlukan. Akibat hal ini terjadi karena bertambahnya jumlah penduduk yang ingin bertempat tinggal didesa Lumban Rau Timur. Sehingga terjadi perubahan dalam kepemilikan tanah adat, Perubahan lahan tanah adat untuk pendidikan, Perubahan lahan menjadi Sarana Ibadah, Perubahan lahan menjadi kuburan, Perubahan Hutan menjadi Pemukiman, Sawah, Pemakaman dan Kebun, Perubahan persawahan menjadi ladang dan kebun. Hal ini yang membuat marga Naibaho mulai membuka ruang untuk membebaskan lahan tanah adat itu menjadi tanah pribadi, akibatnya lahan tanah adat semakin berkurang luasnya.