Aktivitas Belajar Siswa Di Masa Pandemi Covid 19 Pada Mata Pelajaran Sejarah Kelas X Di SMK Multi Karya TA 2020/2021

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara guru dalam menyiapkan metode pengajaran dan kebijakan pengajaran yang dipakai oleh guru pada saat pandemi Covid 19 juga untuk mengetahui aktivitas belajar siswa kelas X selama pembelajaran dilakukan dari rumah serta untuk mengetahui bentuk pembelajaran daring yang dilakukan oleh guru. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Untuk mendapatkan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi yang menggunakan pedoman wawancara sebagai alatnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cara guru dalam menyiapkan perangkat pembelajaran daring dilakukan dengan cara membuat media berupa video-video animasi, sebagian besar siswa sampel daring mendapat sumber- sumber belajar dari guru mata pelajaran Sejarah atau internet dan melakukan usaha untuk menambah wawasan mengenai Sejarah dengan membaca kembali materi yang telah dipaparkan oleh guru, namun pada saat diskusi berlangsung sedikit yang merespon pertanyaan guru, bentuk pembelajaran daring yang dilakukan oleh guru mata pelajaran Sejarah membuat media yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar Sejarah. Hasil penelitian mengambarkan bahwa ada tuntutan kepada para guru untuk mampu lebih berperan aktif dalam mengevaluasi efektivitas pembelajaran online atau daring yang dilakukan selama pandemi Covid 19 dan seterusnya, serta disesuaikan dengan kebutuhan belajar. Pengertian yang kurang mengenai materi juga dengan waktu pengerjaan tugas yang cepat dapat membuat siswa merasa tertekan. Berdasarkan pengumpulan data hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan aktivitas belajar siswa pada saat tanggap darurat Covid 19 ini berjalan dengan cukup baik. Namun, aktivitas belajar online ini butuh untuk ditingkatkan dikarenakan aktivitas belajar merupakan suatu hal yang penting dalam mencapai tujuan belajar. Pelaksanaan belajar online yang dilakukan dalam praktik Pendidikan sebagai hasil dari pandemi Covid 19, ternyata belum dapat terlaksanakan dengan baik, karena dari bidang pembelajar (siswa) belum mempunyai kemandirian.