Evaluasi Program Pembelajaran Pendidikan Jasamani di SMAN Kabupaten Nias Barat

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani secara daring di SMA Negeri Se-Kabupaten Nias Barat, yang diukur menggunakan model evaluasi CIPP (Context, Input, Process danProduct). Penelitian ini termasuk penelitianevaluasi. Sampel penelitian ini adalah Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Utara Cabang Teluk Dalam yang berjumlah 1 orang, Kepala Sekolah yang berjumlah 9 orang, guru pendidikan jasmani yang berjumlah 9 orang dan siswa kelas XI yang berjumlah 254 orang, pengambilan sampel dengan randomsampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan wawancara, angket,dan dokumentasi.Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan 1. Pada aspek Context dengan indikator Kebijakan rata-rata setiap sekolah SMA Negeri Nias Barat melaksanakan kebijakan pembelajaran secara daring termasuk pendidikan jasmani. Namun ada beberapa sekolah melaksanakn pembelajaran dengan menggabungkan metode seperti daring dan luring (tatap muka) dengan tetap mengikuti anjuran pemerintah dalam menerapkan protokol kesehatan, indikator Tujuan selain tujuan utama yaitu mengurangi penyebaran virus Covid-19 di lingkungan sekolah, dan pemenuhan hak peserta didik untuk tetap mendapatkan layanan pendidikan, serta memberikan pengalaman belajar yang baru bagi siswa, dan indikator kebutuhan pembelajaran daring menunjukkan masih banyak terkendala, seperti : siswa yang tidak memiliki gadget,akses internet yang kurang mendukung, dan aliran listrik yang sering padam. 2. Aspek Input menunjukkan Kondisi guru (Guru 76,67%, Siswa 74,09%), Kondisi siswa (Guru 60,74%, Siswa 65,59%), Sarana prasarana (Guru 52,59%, Siswa 52,71%). 3. Aspek Process menunjukkan Persiapan pembelajaran (Guru 72,96%, Siswa 62,09%), Pelaksanaan pembelajaran (Guru 68,44%, Siswa 61,06%), Kesungguhan (Guru 74,81%, Siswa 63,84%), Semangat (Guru 72,78%, Siswa 65,04%), Motivasi (Guru 69,78%, Siswa 64%). 4. Aspek Product menunjukkan menggambarkan hasil pembelajaran PJOK secara daring (guru 61,33%, siswa 58,35%). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani secara daring di SMA Negeri Kabupaten Nias Barat dinyatakan pelaksanaanya dalam kategori “kurang”.