Analisis Budidaya Tanaman Karet Di Desa Timbang Lawan Kecamatan Bahorok

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui budidaya tanaman karet rakyat ditinjau dari pembibitan, pengelolaan lahan dan penanaman, pemeliharan, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, penyadapan, serta umur tanaman karet di Desa Timbang Lawan Kecamatan Bahorok. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Timbang Lawan Kecamatan Bahorok tahun 2021. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petani karet di Desa Timbang Lawan Kecamatan Bahorok yang berjumlah 108 KK. Sampel ditentukan secara Purposive Sampling yakni menentukan sebanyak 33 KK dengan alasan karena hanya 33 KK tersebut yang melakukan budidaya tanaman karet secara lengkap mulai dari pembibitan, pengelolaan lahan dan penanaman, pemeliharaan, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, penyadapan, serta umur tanaman karet. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik komunikasi langsung dan data diolah menggunakan teknik deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa budidaya tanaman karet di Desa Timbang Lawan 88% menggunakan bibit unggul, 100% membuat pengajiran dan menanam tanaman penutup tanah, seluruh petani melakukan pengendalian gulma, 52% merangsang percabangan, 55% melakukan penyulaman pada pemeliharaan tahap satu dan pemeliharaan tahap dua semua petani melakukan penyiangan, 82% memberantas hama pengganggu dan penyakit, 82% petani menerapkan pembukaan sadapan pertama di umur 5-6 tahun, dan 100% menentukan waktu penyadapan pada pukul 05.00-10.00 pagi serta 55% petani memiliki tanaman karet berproduksi tinggi dan stabil. Keadaan ini telah mendukung pertumbuhan dan produksi tanaman karet. Selain itu ada 12% petani karet menggunakan bibit lokal, 55% jarak tanam dengan ukuran 4m x 3m di lahan datar dan 4m x 3m di lahan berombak, 64% menentukan kedalaman lubang dengan ukuran 30 x 30 x 30 cm dan 40 x 40 x 40 cm, 48% tidak melakukan pemangkasan 45% tidak melakukan penyulaman, 100% melakukan pemupukan tidak sesuai dengan dosis, 12% tidak mengendalikan hama dan penyakit, dan 12% melakukan penyadapan yang kurang sesuai serta 9% petani memiliki tanaman karet yang mengalami penurunan produksi. Hal ini kurang mendukung pertumbuhan dan produksi tanaman karet di Desa Timbang Lawan Kecamatan Bahorok.