Analisis Kinerja Ruas Jalan Lalu Lintas Williem Iskandar Kecamatan Medan Tembung Kota Medan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : Volume kendaraan, hambatan samping, nilai kapasitas ruas jalan dalam menampung jumlah kendaraan, dan tingkat kejenuhan di ruas Jalan Williem Iskandar Kecamatan Medan Tembung Kota Medan. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Medan Tembung pada tahun 2021. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Jalan Williem Iskandar sepanjang 3,35 km. Sampel penelitian menggunakan purposive sample yakni menentukan sebanyak tiga titik sampel pengamatan dengan alasan daerah tersebut sering terjadi kemacetan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan studi dokumenter. Teknik analisis data menggunakan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan (1) Volume kendaraaan yang terpadat hingga hampir mencapai nilai batas kapasitas jalan yakni lokasi pengamatan
pertama. Volume kendaraan dalam jam puncak di lokasi pengamatan pertama sebesar 1936,3 emp/jam telah mengisi ruang jalan sebesar 79,33% dari
kapasitasnya. Sehingga di lokasi ini akan rawan terjadi kemacetan akibat dari volume kendaraan yang hampir memenuhi jalan. (2) Dari tiga titik lokasi
pengamatan yang dilakukan, bahwa tingkat hambatan samping yang sangat menganggu kinerja jalan terjadi pada lokasi pengamatan dua dan tiga. Hal ini ditunjukkan dari nilai bobot hambatan samping yang mencapai 500–899. Sehingga kedua lokasi ini sering terjadi penurunan kinerja jalan akibat dari aktivitas penduduk yang melanggar fungsi jalan. (3) Untuk jalan di di titik lokasi pengamatan dua dan tiga termasuk dalam tipe (4/2D). Sehingga jalan ini memiliki daya tampung atau kapasitas dasar sebesar 3.300 emp/jam pada masing-masing jalur. Berdasarkan nilai kapasitasnya, kedua lokasi pengamatan masih dapat
menampung volume kendaraan. Sedangkan jalan di titik lokasi pengamatan pertama termasuk dalam tipe (2/2UD). Sehingga jalan ini hanya memiliki daya tampung atau kapasitas dasar sebesar 2.900 emp/jam. Berdasarkan nilai kapasitasnya, lokasi ini sudah sering terjadi kemacetan akibat daya tampung jalan yang kecil. (4) Tingkat kejenuhan jalan yang mengalami kemacetan dalam jam puncak yakni lokasi pengamatan pertama. Lokasi ini sering mengalami keadaan arus kendaraan menjadi tidak stabil atau macet. Hal ini ditandai dengan nilai derajat kejenuhan yang lebih dari 0,75 (tingkat pelayanan jalan D). Untuk di titik lokasi pengamatan kedua dan ketiga tingkat kinerja jalan masih dalam baik. Hal ini ditandai dengan nilai kejenuhan yang masih dibawah 0,75